Selamat Tinggal 2022, Selamat Datang 2023 Menatap Hari Esok Yang Lebih Baik

Selamat Tinggal 2022, Selamat Datang 2023 Menatap Hari Esok Yang Lebih Baik

Dr. HM. Nasron HK. M.Pd.I.-Adam-

 

Oleh: Dr. HM. Nasron HK. M.Pd.I.

Dari : Masjid Raya Baitul Izzah Kota Bengkulu

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang di Rahmati Allah SWT

RADARBENGKULUONLINE.COM - Sebuah pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah.  Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian. Tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa. Karena, sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata.

Dan kami mengajak diri kami sendiri serta jamaah sekalian untuk terus memperkokoh ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Hari ini tak terasa oleh kita bahwa kita sudah berada di akhir  tahun. Yakni tanggal 30 Desember 2022. Artinya, dua hari kedepan kita sudah meninggalkan tahun 2022.

Untuk itu, mari kita merenung sejenak tentang sesuatu yang pasti kita hadapi, sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat, yaitu kematian.

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman yang artinya: Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibn Katsir dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini.

Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Dalam ayat yang lain juga Allah menjelaskan yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu pada Allah, dan hendaklah kamu melihat dirimu untuk hari esok. Bertaqwalah sungguh Allah Maha Mengetaui apa yan kamu kerjakan.”

Pada ayat lain juga Allah menjelaskan bahwa kita harus punya persiapan untuk menghadapi hari esok yang pasti. Dan pada hari itu bagi yang beriman, maka janji Allah syurgalah tempat kita. Namun bagi yang fasik, maka tempatnya adalah Neraka.     

Jamaah  Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum mati ?  Setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan Jumat kali ini.

Pertama, Beramal Sebaik Mungkin

Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat 1 dan  2:yang artinya ”Maha suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (1) Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (2)

Seperti apakah amalan yang terbaik itu ? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam haditsh shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit.

Beramal Sebaik Mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Kedua, Menyiapkan Amal yang Terus Mengalir Pahalanya

Diantara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW. Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya.” (HR. Muslim).

Ketiga, Berdoa Agar Diberikan Husnul Khatimah

Apakah itu husnul khatimah ? Diantara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat “Laa Ilaaha Illallaah” di akhir hayatnya. Dalam sebuah  Hadits shohih yang diriwayatkan  Abu Daud Rasulullah SAW bersabda: Yang artinya “Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa Ilaaha Illallaah,’ maka dia akan masuk Surga.”

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan, baik diakhir hidupnya. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal ?” beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Demikian khutbah singkat hari ini, semoga bermanfaat.  Wassalamu’alaikum Wr.  Wb.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: