BKKBN Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024

 BKKBN Optimistis Capai Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024

Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono memberikan kata sambutan dalam Apel Kebangsaan yang dirangkai dengan pelepasan peserta Temu Jawara-adit/ist-radarbengkulu.disway.id

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melepas puluhan kendaraan peserta Temu Mobil Unit Penerangan se-Jawa-Sumatera (Temu Mupen Jawara) dari halaman kantor BKKB Pusat di Jakarta, Senin (3/7/2023) pagi. 

BACA JUGA:Bukan Direbus, Cara Bikin Sambal Jengkol Empuk Ternyata Mudah Banget

 

Dalam kegiatan Temu Jawara yang merupakan rangkaian dari Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 tahun 2023 yang akan digelar pada Rabu, 6 Juli 2023, di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan itu, Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) menyampaikan optimismenya bahwa pemerintah bersama mitra kerja terkait dan masyarakat mampu menurunkan prevalensi stunting hingga 7,6 persen dalam satu tahun ke depan. Sehingga target yang ditetapkan yakni 14 persen pada 2024 mampu dicapai.

 

Hal itu disampaikan Hasto Wardoyo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono dalam Apel Kebangsaan yang dirangkai dengan  pelepasan peserta Temu Jawara. 


Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono menyerahkan bendera Temu Jawara dalam Apel Kebangsaan yang dirangkai dengan pelepasan peserta Temu Jawara-adit/ist-radarbengkulu.disway.id

 

Dalam pelepasan itu, Ari Dwikora Tono didampingi Deputi bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, Dirjen Informasi dan Layanan Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Asisten Teritorial Kepala Staf Kodam Jakarta Raya, Kepala Penerangan Kodam Jaya.

Temu Mobil Unit Penerangan se Jawa - Sumatera ini dimulai dari kantor BKKBN pusat, Jakarta, dengan finish di  Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (9) - Bantu Orangtua Menjual Pisang Panggang

 

Menurut Hasto Wardoyo, fungsi Mobil Unit Penerangan (Mupen) BKKBN yang berkonvoi menuju Palembang bukan hanya ajang perjalanan dan penyebaran  informasi tentang program Bangga Kencana dan stunting. Tetapi juga memberikan dampak baik kepada masyarakat di lokasi yang disinggahi peserta Temu Jawara. 

Pada titik-titik pemberhentian konvoi, BKKBN menggelar sejumlah kegiatan. Diantaranya pelayanan KB, pemberian bantuan kepada keluarga berisiko stunting, bhakti sosial, pemberian vitamin kepada remaja putri, donor darah hingga pemberian makanan tambahan bagi keluarga-keluarga  berisiko stunting.

 

Diadakan juga pelayanan KB  Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP),  pupsmear, donor darah, pemberian bantuan telur bagi keluarga risiko stunting, gelar dagang UPPKA. Ditandai juga dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BKKBN dengan Dinas Penerangan Angkatan Darat. 

Hasto Wardoyo menilai, hingga saat ini peran Mupen masih efektif dalam menjangkau masyarakat secara langsung. 

BACA JUGA:Siap-Siap, Kuota Haji Indonesia Tahun 2024 Sebanyak 221.000 Jemaah

 

"Saya harapkan kegiatan Mupen ini menjadi daya ungkit dan bisa diaktifkan kembali dengan mempertimbangkan  perkembangan teknologi dan kearifan lokal," kata Hasto dalam sambutannya. 

Perjalanan peserta Temu Mupen Jawa Sumatera ini berlangsung dari tanggal 3 hingga 5 Juli 2023, diikuti 16 provinsi dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB. Jumlah peserta sebanyak  148 orang dengan  mengerahkan  40 kendaraan Mupen. 

 

Provinsi yang terlibat  dalam kegiatan ini di antaranya BKKBN pusat,  Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Banten, Lampung, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.

BACA JUGA:Menggembirakan, Misi Dagang dan Investasi Jatim-Bengkulu Catat Transaksi Rp 192.695 Miliar

 

Kekuatan Akar Rumput

Terkait dengan optimisme capaian target stunting, Hasto Wardoyo mengatakan bukan hal mustahil untuk dicapai. Berdasarkan Peraturan Presiden No.72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan stunting, pada 2024 prevalensi stunting ditargetkan sebesar 14 persen.

Guna merealisasikan target tersebut, BKKBN mengerahkan kekuatan yang dimiliki hingga ke akar rumput. Peran mereka menurut Hasto Wardoyo, diharapkan dapat menjadikan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan penurunan stunting berhasil.


Suasana pelepasan peserta-adit/ist-radarbengkulu.disway.id

 

"Tinggalkan cara-cara rutin. Lakukan inovasi dan manfaatkan teknologi. Berikan kontribusi nyata dengan mengedepankan kepentingan masyarakat," tegas Hasto mengingatkan jajarannya.

Adapun ujung tombak BKKBN di lini lapangan adalah Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) dan sub PPKBD, kader KB hingga Tim Pendamping Keluarga. 

BACA JUGA:Khofifah: Dokumen Histori Fatmawati Itu Belum Lengkap

 

"Mari, bersama para pejuang lini lapangan kita bergerak bersama melakukan percepatan penurunan stunting," kata Hasto Wardoyo, dengan menambahkan bahwa BKKBN memiliki petugas di lini lapangan yang jumlahnya ratusan ribu.

Hasto juga menjelaskan bahwa pelaksanaan program Bangga Kencana dan penurunan stunting dilakukan dengan pendekatan  pentahelix atau multipihak. Artinya, semua pihak bersatu padu mengembangkan inovasi dan pengetahuan dalam upaya menyukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. 

BACA JUGA:Silahkan Daftar, Beasiswa 1.000 Santri Sudah Dibuka Kementerian Agama, Ini Linknya

 

Pada bagian lain sambutannya, Hasto mengatakan bahwa Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan salah satu dari tiga provinsi yang capaian prevalensi stuntingnya berada di posisi ketiga nasional, lebih rendah dari angka nasional.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), pada 2021 prevalensi stunting di Sumatera Selatan sebesar 24,8 persen dan turun 18,6 persen di 2022. Angka ini lebih rendah dari prevalensi stunting  nasional  sebesar 21,6 persen di 2022.

"Sebanyak 16 Kabupaten dan kota  di Sumsel telah turun prevalensinya, hanya Kabupaten Banyuasin  justru naik dari 22 persen pada 2021 menjadi 24 persen tahun 2022," ungkap dr. Hasto.

 

Menurut Hasto, bukan hal mudah menurunkan stunting di Kabupaten Banyuasin. "Ini karena   beberapa wilayahnya  tidak terhubung dengan transportasi darat dan letaknya jauh dari ibukota kabupaten," ujar Hasto.

Kegiatan Temu Jawara ini merupakan salah satu rangkaian Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXX Tahun 2023 yang digelar BKKBN pada 6 Juli 2023 di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Harganas sendiri diperingati di setiap tanggal 29 Juni. 

Total jarak yang akan ditempuh dari Jakarta hingga Palembang sekitar 532 Kilomter dengan waktu tempuh 3 (tiga) hari. Para peserta direncanakan akan tiba di Kota Palembang pada Rabu, 5 Juli 2023. 

 

Selain untuk memeriahkan Hari Keluarga Nasional, Mupen On The Road dimaksudkan juga sebagai Upaya penggerakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan KB Program Bangga Kencana. Mupen BKKBN sangat strategis fungsinya untuk menjangkau daerah terpencil yang tidak bisa dilalui oleh mobil biasa, terutama untuk percepatan penurunan stunting. 

BACA JUGA:Ini Respon Emak-Emak Soal Owner Arisan Online yang Dapat di Jakarta

 

Selanjutnya akan bergabung juga Mupen BKKBN Perwakilan Banten, Lampung dan Sumatera Selatan di perbatasan masing-masing Provinsi atau di titik lokasi pelayanan. Adapun Pelayanan dan Baksos yang dilakukan adalah Pelayanan KB, Donor Darah, Khitanan Masal, Pap Smear dan pemberian bantuan kepada keluarga beresiko Stunting dan ibu hamil. Di setiap pemberhentian juga ada Gelar Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). Ini diungkapkan BKKBN pusat dalam surat siaran pers Nomor:  859/M.C/VII/2023 tanggal 3 Juli 2023 yang diterima RADARBENGKULU.DISWAY.ID tadi siang.

BACA JUGA:DPRD Mukomuko Gelar Rapat Paripurna Soal Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id / bkkbn optimistis capai target penurunan stunting 14 persen pada 2024