Cerita Bujang Bekurung (Karya Siti Mutmainah)
Siti Mutmainah penulis cerita Bujang Bekurung-Ist-
“siapakah sebenarnya kamu?” Sang Putri yang tadinya sedang asik memasak didapur dikagetkan dengan suara Permaisuri yang amat tiba tiba, Putri makin dibuat kaget saat melihat semua anggota keluarga kerajaan menatapnya dengan tatapan heran.
“maafkan saya, tolong jangan usir saya, saya hanya ingin tinggal disini saya bersedia menjadi pelayan sekalipun asalkan saya diperbolehkan untuk tinggal disini” mohon Putri sambil Berlutut dihadapan Raja.
“berdirilah, kamu tidak harus seperti ini kami tidak akan mengusirmu” ucap Raja
Menenengkan Putri. “siapakah namamu?, dan dari makakah asalmu?” Tanya Permaisuri.
“namaku Putri Buli , saya tidak memiliki orang tua apa lagi tempat tinggal, saya tersesat dan berakhir disini” Sang putri yang sebenarnya bernama Putri Bungsu itu terpaksa berbohong karena ia harus menutupi kebeneran bahwa ia adalah seorang bidadari dari kayangan yang terpaksa turun kebumi untuk mencari keluarga barunya. “saya memiliki satu syarat agar kamu bisa tinggal disini, kamu harus menikah dengan anak saya Bujang Bekurung ” mendengar syarat dari Raja, Putri Buli sedikit terkejut dia berfikir beberapa saat lalu memutuskan untuk menyetujui syarat dari Raja .
Keesokan harinya Raja memanggil seorang panglima untuk menemuinya “segera beritau semua warga untuk berkumpul keistana sekarang juga” perintah Raja pada panglima tersebut. Panglima kerjaan itu berlari secepat cepatnya menuju satu tempat ketempat lainnya. Warga yang mendengar perintah itu berlari kocar kacir menuju istana, meninggalkan semua aktivitas yang sedang mereka lakukan dan langsung menuju ke istana.
“keluarga kerajaan akan mengadakan pesta tujuh hari tujuh malam untuk melaksanakan pernikahan Bujang Bekurung yang diadakan dalam waktu dekat ini” Ujar Raja mengumumkan kepada semua rakyatnya dengan perasaan yang amat gembira.
Warga yang mendengar kabar pernikahan Bujang Bekurung itu pun ikut merasa bahagia. pagi hari setelah pengumuman itu dibuat semua warga sibuk mempersiapkan pesta tujuh hari tujuh malam yang akan dilaksanakan. Para wanita sibuk memasak berbagai jenis makanan yang lezat sedangkan para laki laki sibuk berburu. Setelah persiapan yang panjang selesai pesta pun dilaksanakan dengan sangat meria semua orang menikmati dan bergembira dipesta yang megah itu. setelah cukup lama Bujang Bekurng dan Putri Buli menikah akhirnya merekadikaruniai seorang putri yang dinamai Kembang Manik.
Bertahun tahun berlalu setelah Kembang Manik sudah beranjak dewasa, dia tumbuh menjadi gadis yang cantik, dengan kulit putih bersih dan tubuh kurus tinggi. Namun semakin hari Panau Jarang semakin menunjukan ketidak sukanya pada Putri Buli , Panau Jarang merasa anak yatim piatu seperti Putri Buli tidak pantas untuk hidup bersama mereka diistana. Panau Jarang sering kali memperlakukan Putri Buli dengan tidak wajar, dia memeperlakukan Putri Buli seperti seorang pelayan, meyuruhnya masak, menyuci piring, menyuci pakaian, mengepel lantai istana yang tentu saja sangat luas.
“kau tidak melihat disini masih ada banyak debu?!” bentak Panau Jarang pada Putri Buli . “kau bisa mengerjakannya sendiri jika tidak suka di kamarmu ada debu yang bertebaran” ujar Hitam Manis membela Putri Buli .
Disuatu pagi yag cukup mendung disaat semua anggota keluarga istana sedang menikmati sarapan mereka, tiba tiba Panau Jarang mengetuk gelas besi yang adadihadapannya dengan sendok makannya, orang orang yang tadi sibuk dengan makanannya masih masih kini teralihkan perhatiannya kearah Panau Jarang, mereka menatap Panau Jarang seolah berkata ada apa.
“kita adalah anggota kerajaan yang sangat terhormat dan disegani banyak orang, setelah Ayahanda turun tahtah maka kakak Bujang Bekurung lah yang akan mengantikannya” ujar Panau Jarang sebagai pembuka, orang orang masihmemperhatikannya dengan seksama.
“lalu apakah ada yang salah dengan hal tersebut?” tanya Bujang Bekurung .
“dengan kakak Bujang Bekurung menjadi Raja maka Istri dari kakak Bujang. Bekurung akan menjadi Permaisuri, tapi apakah pantas seorang yatim piatu menjadi seora ng Permaisuri?” ujar Panau Jarang sambil melihat Putri Buli dan sinis, Putri Buli yang mendengar itu tidak bisa berkata dia hanya diam sambil menundukan kepalanya. “lalu apakah ada yang salah dengan itu, dia hanya seorang anak yatim piatu bukan seoranag penjahat” bela Hitam Manis.
“ya apa yang dikatakan Hitam Manis benar, itu bukanlah sebuah kejahatan tidak ada yang salah dengan hal itu” Bujang Bekurung ikut bersuara membela istinya.“apa yang akan dikatakan oleh orang orang nanti jika mereka tau bahwa seorang Permaisuri mereka adalah yatim piatu?, kakak Bujang Bekurung harus menikah kembali kalau tidak aku akan membenamkan diri kesungai” ancam Panau Jarang lalu pergi dari meja makan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://radarbengkulu.disway.id