SENJA YANG HILANG

SENJA YANG HILANG

Lathifah Khairun Nisa bersama Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi-Fahmi-radarbengkulu

Sesampainya di rumah, Dinanti langsung berganti pakaian untuk ikut orang tuanya ke sebuah panti asuhan. Biasanya memang keluarga Dinanti akan ke panti asuhan untuk silaturami dan memberikan mereka makanan, pakaian dan keperluan untuk anak-anak panti.

“Kamu cantik jika berpakaian seperti ini,” ucap uminya terkesima dengan anaknya ketika berpakaian gamis dan jilbab yang menutupi rambutnya.

 

“in shaa Allah umi, ” balas Dinanti, lalu tersenyum manis kepada orang tuanya.

Dinanti dan kedua orang tuanya sudah berada di dalam mobil,untuk berangkat ke panti asuhan yang biasanya mereka kunjungi.

 

Selama perjalanan, diisi canda tawa Dinanti yang bercerita tentang sebuah dongeng yang akan dia sampaikan kepada anak panti nanti. Tidak sampai beberapa jam mereka bertiga sudah sampai di tempat tujuan.

Keluarga Dinanti diterima dengan sangat hangat oleh panti asuhan tersebut. Bahkan semua anak panti sangat antusias ketika kedatangan Dinanti beserta orang tuanya.

 

“Selamat datang pak Ahmad, ibu Fatimah dan Dinanti. Kami sangat bahagia melihat kalian datang ke sini lagi,”ujar Ibu dan Bapak panti.

Mereka tersenyum manis kepada ibu dan Bapak panti.”Kami juga sangat berterima kasih atas sambutan nya yang sangat hangat ini, dan terima kasih juga kepada ibu Sri dan pak Rahmad sudah menerima saya dan keluarga dengan sangat baik. Saya sangat bersyukur bisa kenal dengan kalian dan anak -anak panti di sini,”jelas pak Ahmad kepada ibu Sri dan pak Rahmad.

 

Selesai sapa -sapaan di luar, mereka semua masuk ke dalam panti dan langsung menjenguk anak – anak panti asuhan di sana untuk bermain dan bercerita bersama- sama.

“Halo adik- adik!”sapa Dinanti lalu berlari memeluk anak-anak panti.

Dengan senang hati anak panti pun memeluk balik Dinanti dengan tidak kalah erat kepada Dinanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu