Cara Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Benar Menurut Ajaran Islam
Ilustrasi tulisan nama Nabi Muhammad-Ist-radarbengkulu
Bahkan sebagian organisasi Islam telah mencoba memanfaatkan momentum itu tidak sebatas seremoni dan haflah belaka, tetapi juga untuk melakukan amal-amal kebajikan seperti bakti sosia.
BACA JUGA:Cara Simpan Beras Rumahan Agar Tidak Berkutu, Bisa Tahan Puluhan Tahun Asal Penyimpanannya Benar
Santunan kepada anak yatim dan fakir miskin, pameran produk halal, pentas seni dan kegiatan lain yang lebih menyentuh persoalan masyarakat.
Maka sejak itu ada tradisi memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw berlaku di banyak negeri Islam.
BACA JUGA:Repot Belanja Tiap Hari, Beli Sekali Banyak, Ini Cara Menyimpan Sayuran di Kulkas Agar Tahan Lama
Namun tradisi itu tidak dianut semua muslim. Di Indonesia ada juga sebagian besar muslim yang tidak merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW karena merasa itu adalah ritual sesat , tidak terkait dengan ibadah mahdhah atau ritual peribadatan dalam syariat.
Golongan ini meyakini bahwa merayakan Maulid Nabi termasuk dalam bid’ah dhalalh.
Bid'ah Dhalalh adalah perbuatan baru dalam agama yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Menurut MUI, untuk menjaga agar perayaan maulid Nabi SAW tidak melenceng dari aturan agama yang benar, sebaiknya perlu diikuti etika-etika berikut:
BACA JUGA:Calon Kades Suban ke PTUN Bengkulu, Gugat Panitia Pilkades
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu