M. Qodari Ingati Mahfud MD Jangan Lupakan Sejarah Meski Sudah Mundur jadi Menteri

M. Qodari Ingati Mahfud MD Jangan Lupakan Sejarah Meski Sudah Mundur jadi Menteri

Mundur dari Kabinet Presiden Jokowi, M. Qodari: Pak Mahfud Jangan Lupa Sejarah-Ist-

RADAR BENGKULU Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyayangkan mundurnya Mahfud MD dari Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

 

Menurutnya, Presiden Jokowi telah memberikan perhatian besar kepada Mahfud MD selama ini. Keduanya juga memiliki hubungan yang harmonis, Jokowi adalah orang yang selalu mendukung dan membela Mahfud MD.

BACA JUGA:9 Wisata Di Lubuklinggau, Panorama Alam Hingga Sejarah Militer

BACA JUGA:Mau Tahu? Ini Nama 7 Kuliner Khas Ternate yang Sangat Terkenal di Indonesia

Hal itu bisa dilihat dari tahun 2019, saat itu Mahfud MD akan dipinang Jokowi sebagai cawapres di Pilpres 2019 lalu, tetapi tidak didukung atau direstui oleh sejumlah elit partai politik, di antaranya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

BACA JUGA:Cari Tempat Makan Enak dan Murah di Sekitar Depok? ini 5 Rekomendasinya

“Jadi memang sebetulnya sangat disayangkan apa yang terjadi pada Pak Mahfud karena tahun 2019 ya, kita cerita apa adanya, sebetulnya yang ingin serius betul mengusung Pak Mahfud itu untuk jadi calon wakil presiden adalah Pak Jokowi. Nah justru yang kemudian tidak mendukung Pak Mahfud pada waktu itu ya setahu saya nih ya itu adalah PKB, Pak Muhaimin begitu,” ujar Qodari dikutip dari channel Youtube PANANGIAN SIMANUNGKALIT, Sabtu (3/2/2024).

 

“Karena apa? Pak Muhaimin itu khawatir kalau misalnya Pak Mahfud jadi wakil presiden maka posisi Ketua PKB bisa diambil alih oleh Pak Mahfud yang notabenenya keluarga dekat juga dengan keluarga Gus Dur kan begitu,” imbuhnya.

 

Dikatakan Qodari, tidak direstuinya Mahfud untuk maju sebagai cawapres kala itu juga berasal dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang diam seribu bahasa ketika Mahfud disingkirkan dari pencalonan.

 

“Nah tapi yang lebih masalah lagi adalah pada waktu itu Ibu Mega, Bu Mega tidak membela Pak Mahfud, istilahnya turun tangan manggil misalnya Muhaimin, Mas Muhaimin Pak Mahfud dikasih jalan aja lah. Kalau pinjam istilah Bu Mega sekarang kan Pak Mahfud ini kan tokoh yang berpengalaman di tiga bidang pernah di eksekutif, legislatif pernah yudikatif dan orangnya berintegritas,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: