Kepala SMA Negeri 5 Bengkulu Akui Ada Kesalahan Input Nilai ke PDSS, Tidak Sempat Rubah Karena Sibuk HUT

Kepala SMA Negeri 5 Bengkulu Akui Ada Kesalahan Input Nilai ke PDSS, Tidak Sempat Rubah Karena Sibuk HUT

Kepala SMA N 5 Bengkulu dan jajaran dilaporkan ke Polda karena salah menginput data nilai ke PDSS, laporan disampaikan orang tua murid-ist-

Kasus ini bermula dari orang tua siswa salah seorang siswa, Marsal Abadi, mengetahui kalau anaknya yang duduk di bangku kelas XII di SMAN 5 Kota Bengkulu meraih peringkat 4. Seharusnya meraih peringkat 3 sesuai dengan nilai rapor setelah diinput di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

 

Atas kejadian ini Marsal Abadi, sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. Namun sangat disayangkan, nilai yang telah diinput di PDSS tersebut tidak bisa diubah. Tidak hanya itu, orang tua siswa ini juga tidak mendapatkan konfirmasi siapa oknum guru yang melakukan perubahan nilai tersebut.

Diketahuinya ada perubahan nilai ini sebenarnya dari data PDSS, pangkalan data sekolah siswa yang dikirim ke Dirjen SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal  12 Febuari 2024 lalu. Sedangkan Sebelumnya data ini tidak dipublis ke publik  oleh pihak sekolah, sehingga ketika siswa meminta data itu dibuka, baru lah terungkap adayanya perubahan perangkingan itu. 

"Sehingga  anak saya sendiri itu bergeser dari seharusnya di ranking 3 menjadi ranking 4. Dengan adanya salah satu murid dari kelas XII MIPA 2  ada yang naik menjadi posisi kedua. Maka secara otomatis dibawah juga itu tergeser," jelasnya.

Lebih lanjut Marsal mengatakan, salah satu siswa yang posisi ranking 2 saat ini sebelumnya diposisi 26, ini jelas  dugaan adanya perubahan nilai rapor, sehingga nilai- nilai yang di PDSS tinggi  karena ditentukan oleh nilai rapor yang ada dari nilai keseluruhan dari semester 1 sampai semester 5. 

"Kalau dari data nilai rapor anak yang menduduki posisi kedua ini harusnya di posisi 26," ungkap Marsal.

Lebih jauh Marsal mengatakan, sejauh ini dirinya sudah beberapa kali konsolidasi dengan pihak sekolah mempertanyakan kejadian tersebut. Akan tetapi mereka menyatakan kalau berubahnya nilai tersebut lantaran murni kesalahan input. Akan tetapi banyak kejanggalan yang terjadi jika hanya terjadi murni kesalahan.

"Saya sudah lakukan koordinasi dengan pihak sekolah, tapi ternyata tidak bisa. Tidak ada solusi. Sehingga dugaan ini menempuh jalur hukum," ungkapnya 

Menurut Marsal, sebenarnya persoalan ini dengan berat hati untuk dibawah ke penyelesaian ke ranah hukum, namun karena sebagai orang tua siswa merasa penasaran dengan kejadian dugaan perubahan nilai ini. Sampai hari ini belum mengetahui siapa yang melakukan perubahan ini. Bahkan pernyataan Kepala Sekolah tidak mengetahui siapa yang melakukan perubahan nilai tersebut.

Karena tidak ada pengakuan dari pihak sekolah, maka dirinya melaporkan kasus ini ke pihak Kepolisian. Namun saat ini pihak Kepolisian, dalam hal ini Polda Bengkulu, belum bisa menerima laporan resmi dan diarahkan untuk melakukan Aduan Masyarakat. Namun jika ada hasil penyelidikan ditemukan adanya tindak pidana, maka akan dilakukan laporan polisi.

"Untuk saat ini saya diminta pihak Polda  untuk membuat Dumas, tapi kalau nanti ada ditemukan tindak pidana, maka akan keluar laporan polisi. Saya berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini," ujarnya.

Selain meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut, Marsal juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu untuk mengevaluasi  kepala  SMA 5, sebagai upaya warning kepada seluruh Kepala sekolah agar tidak kembali terjadi kesalahan yang diduga disengaja melakukan perubahan nilai siswanya. Karena, ini merupakan hal yang menciderai pendidikan di Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Subaru BRZ Terbaru 2024. Simak Lebih Detailnya! Bakal Laku Banyak

BACA JUGA:Spesifikasi Hp Vivo V30, Dengan Kualitas 3 Kamera 50 MP, Harga Rp 6 Jutaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: