13 Hari Meninggal Dunia di Malaysia, Jasad TKI Asal BS Belum Bisa Dipulangkan, Ini Penyebabnya

13 Hari Meninggal Dunia di Malaysia, Jasad TKI Asal BS Belum Bisa Dipulangkan, Ini Penyebabnya

13 Hari Meninggal Dunia di Malaysia, Jasad TKI Asal BS Belum Bisa Dipulangkan, Ini Penyebabnya -Foto -

 

RADAR BENGKULU - Seorang warga Bengkulu Selatan bernama Wandri yang merantau menjadi TKI di Malaysia sudah 13 hari lalu meninggal dunia.

Namun hingga kini jasad TKI di Malaysia asal Bengkulu Selatan itu belum bisa kembali ke Indonesia.

Data terhimpun, Wandri sejak 22 April 2024 yang lalu dinyatakan Meninggal Dunia(MD) akibat kecelakaan di Malaysia.

Jasad Wandri TKI asal Bengkulu Selatan tepatnya dari desa Keban Jati Kecamatan Ulu Manna belum bisa dipulangkan karena terkendala dana (ongkos pemulangan jenazah).

BACA JUGA:Dana Hibah Pilkada di Provinsi Bengkulu Sebesar 110 Miliar Rupiah Belum Tuntas, 60 Persen Lagi

BACA JUGA:Semoga Memotivasi, Bupati Mian Sambut Tim Verifikasi Lapangan Nominasi Role Model TPMB Tingkat Nasional

Tentang hal ini, Kepala Desa Keban Jati Kecamatan Ulu Manna, Ahmad Narjon mengatakan saat ini almarhum masih berada di rumah sakit Batu Phat Johor Baru Malaysia,hal itu dibuktikan dari kesaksian TKI juga asal Keban Jati bernama Susi bahwa jenazah tersebut memang benar atas nama Wandri.

"Saat ini kami sebagai Pemerintah desa tidak berdiam diri,telah berusaha mengumpulkan dana untuk kepulangan jenazah,tetapi karena kondisi sampai hari ini belum bisa dipulangkan,rencananya Senin (06/05) nanti rencananya kita akan berusaha memulangkannya,"papar Narjon saat dihubungi Sabtu (04/05).

BACA JUGA:Heboh, Beredar Postingan Gusnan Mulyadi Terkait Masa Jabatan Dirinya,Simak Yuk

Dana untuk mengembalikan jasad Wandri dibutuhkan cukup besar yakni sekitar Rp.50 jutaan.

Namun sampai saat ini dana terkumpul baru Rp.30 juta.

Itupun didapatkan dari bantuan Pemerintah,tetangga,sanak saudara dengan cara meminjam.

Dari dana tersebut masih cukup besar yang harus dikumpulkan dan mengharapakan kalau ada dermawan yang ingin membantu bisa menghubgi pihak Pemerintah Desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: