2 Tokoh Politik Asal Bengkulu Berpeluang Masuk Kabinet Presiden Prabowo Subianto

2 Tokoh Politik Asal Bengkulu Berpeluang Masuk Kabinet Presiden Prabowo Subianto

2 Tokoh Politik Asal Bengkulu Berpelluang Masuk Kabinet Presiden Prabowo Subianto-Ist-

Posisinya sebagai Ketua Komisi VIII menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan partai serta masyarakat terhadap kemampuan kepemimpinannya.

Latar Belakang Pendidikan: 

 

Yandri memiliki latar belakang pendidikan yang cukup panjang, dimulai dari jenjang sekolah dasar hingga pascasarjana. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Agung Kedurang pada tahun 1987 dan melanjutkan ke SMP Negeri Kedurang, lulus pada tahun 1990. Pada tahun 1993, Yandri berhasil menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Manna, Bengkulu Selatan.

 

Keinginannya untuk terus belajar membawanya ke Universitas Bengkulu, di mana ia menyelesaikan program Sarjana Pertanian (S-1) pada tahun 1998. Tak berhenti di sana, ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana dan meraih gelar Magister Pendidikan (S-2) dari Universitas KH. Abdul Chalim pada tahun 2024. Pendidikan formal yang ia tempuh, ditambah dengan pengalaman lapangan, menjadikannya figur dengan pemahaman mendalam dalam aspek pembangunan masyarakat.

 

Karier dan Kiprah di Dunia Politik: 

 

Yandri memulai karier profesionalnya pada tahun 2004 sebagai Tenaga Ahli DPR-RI/MPR-RI, yang merupakan pintu masuknya ke dalam dunia politik. Ia kemudian melanjutkan kariernya di sektor swasta, menjabat sebagai Manajer Direktur PT Solusi Plus dari 2004 hingga 2010, dan kemudian menduduki posisi Direktur Utama di PT Suplai Plus hingga 2012. Pengalaman di sektor bisnis ini memberinya pandangan yang lebih luas tentang manajemen dan pengelolaan perusahaan.

 

Pada tahun 2012, Yandri memulai karier politiknya secara formal dengan menjadi Anggota DPR-RI. Periode pertamanya di DPR berlangsung di Komisi II, yang mengurusi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria. Pengalaman di Komisi II membuatnya lebih memahami berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat di bidang administrasi dan otonomi daerah.

 

Seiring berjalannya waktu, Yandri semakin menunjukkan perannya di parlemen. Pada 2019, ia dipercaya menjadi Ketua Komisi VIII DPR-RI, yang membidangi urusan agama, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai Ketua Komisi VIII, Yandri kerap mengawal berbagai kebijakan penting, termasuk penanganan bencana dan isu-isu sosial, serta perlindungan perempuan dan anak. Ia juga terlibat dalam proses pengawasan anggaran untuk lembaga-lembaga keagamaan, yang menjadi salah satu tanggung jawab Komisi VIII.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: