Ini Kronologi Tangki Modifikasi Mobil Terbakar di Bengkulu Selatan

Ini Kronologi Tangki Modifikasi Mobil Terbakar di Bengkulu Selatan

Usai isi BBM dari SPBU, satu unit kendaraan roda empat merek Agya terbakar -Fahmi-radarbengkulu

 

Dari saksi mata, Ekowan (31) mengatakan, sebelum terjadi kebakaran, pemilik mobil sempat memarkirkan kendaraannya di dekat pohon nangka seputaran jalan BLK. Setelah itu, Perozi langsung menyalin BBM subsidi jenis pertalite hingga menimbulkan percikan api.

“Kebetulan saat itu saya lewat tidak  jauh dari titik kebakaran, saya lihat betul pengendara menurunkan jerigen BBM, lalu terjadilah sambaran api. Setelah  itu saya juga mendengar adanya ledakan yang berasal dari mobil dan api pun langsung membesar," ungkapnya dilokasi terbakarnya satu unit mobil tersebut.

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Dapat Jatah Proyek Sanitasi Sebanyak 2.201 Unit

BACA JUGA:Bengkulu Selatan Rehab 40 Unit Rumah Tidak Layak Huni

 

Ditambahkan juga dari saksi mata yang lain, Andika (32), bahwa sebelum kebakaran terjadi, sempat kendaraan tersebut melaju pelan di seputaran jalan BLK. Andika yang saat itu ingin keluar ke arah Pasar Kutau sempat penasaran atas apa yang dilakukan pengemudi mobil.

“Setelah saya tahu itu mobil pengunjal BBM, saya teruskan kendaraan saya. Tetapi belum jauh laju motor saya  tiba-tiba kebakaran dan saya putar balik untuk melihat situasi apa yang terjadi. Tidak berselang lama petugas pemadam pun datang untuk memadamkan api,"paparnya.

BACA JUGA:Kajari dan Kapolres Datangi Kodim 0408 Bengkulu Selatan

BACA JUGA: Program Kampung Moderasi Beragama Sudah Berjalan Baik di Bengkulu Selatan

 

Adapun yang disampaikan oleh Kasat Pol PP  dan Damkar BS, Erwin Muchsin, S.Sos membenarkan adanya insiden kebakaran mobil di seputaran jalan BLK. Dirinya menduga penyebab utama kebakaran tersebut karena pengendara merokok, sehingga menimbulkan percikan api.

“Tadi kami menerima laporan kebakaran dari Ibu Yeni Yularsih. Saat itu petugasnya sempat kewalahan memadamkan api mengingat banyaknya BBM yang tersimpan di dalam kendaraan. Api baru bisa dijinakkan setelah petugas berjibaku selama hampir 40 menit. Bukan hanya dengan semprotan air, tetapi kita juga gunakan penyiraman dengan pasir, bubuk detergen dan juga APAR,"beber Erwin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu