Banner disway

Pertamina Janji Krisis BBM di Bengkulu Segera Berakhir

 Pertamina Janji Krisis BBM di Bengkulu Segera Berakhir

Pertamina Janjikan Krisis BBM di Bengkulu Berakhir dalam Sepekan-Ist-

 

RADAR BENGKULU – Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu dalam beberapa pekan terakhir dipastikan akan segera berakhir. PT Pertamina Patra Niaga menargetkan distribusi BBM kembali normal paling lambat dalam waktu sepekan.

Kepastian ini disampaikan Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Erwin Dwiyanto, usai menggelar rapat koordinasi dengan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan di Balai Raya Semarak, Selasa (27/5/2025).

 

“Kelangkaan BBM yang terjadi di Bengkulu sedang kita atasi dengan langkah-langkah percepatan. Kami optimistis dalam empat hingga tujuh hari ke depan, distribusi sudah kembali normal,” ujar Erwin kepada wartawan.

BACA JUGA:BBM Langka di Bengkulu, Pemerintah Provinsi Bengkulu Surati Menteri BUMN Erick Thohir dan Direksi Pertamina

Menurut Erwin, penyebab utama kelangkaan BBM di Bengkulu berasal dari masalah teknis di Pelabuhan Pulau Baai. Terutama pendangkalan alur pelayaran yang membuat kapal tanker tidak dapat bersandar. Akibatnya, suplai BBM ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pulau Baai terhenti total.

 

Sebagai solusi jangka pendek, Pertamina memutuskan untuk mengalihkan suplai BBM dari beberapa TBBM alternatif seperti Lubuk Linggau, Teluk Kabung (Padang), Lahat, hingga Jambi. Namun langkah ini bukannya tanpa kendala.

 

“Distribusi dari TBBM Lubuk Linggau ke Bengkulu saja butuh waktu 12 jam perjalanan. Sementara dari TBBM lain seperti Teluk Kabung atau Jambi bisa sampai 26 jam. Ini jelas menghambat kecepatan suplai,” papar Erwin.

 

Untuk mempercepat proses pemulihan, Pertamina kini menambah armada mobil tangki dan menginstruksikan seluruh TBBM yang melayani Bengkulu beroperasi 24 jam penuh. Di sisi lain, manajemen juga memaksimalkan stok BBM di Lubuk Linggau agar SPBU di Bengkulu tidak kehabisan suplai.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: