Banner disway

Jaksa dan Polisi Harus Selidiki Penyebab Jalan Tebat Monok Kepahiang Amblas

Jaksa dan Polisi Harus Selidiki Penyebab Jalan Tebat Monok Kepahiang Amblas

Jaksa dan Polisi Harus Sekidiki Penyebab Jalan Tebat Monok Kepahiang Amblas-Ist-

 

 

Radarbengkulu - Kondisi Jalan Ringroad sepanjang 6 kilometer berada di Kawasan Tebat Monok Kabupaten Kepahiang yang amblas, Minggu (5/10), padahal baru selesai dibangun oleh PT Pulau Batu Intan mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Seperti diketahui proyek jalan tersebut menelan anggaran dengan nilai kontrak Rp31.071.771.000,- bersumber dana berasal dari APBN murni Tahun Anggaran (TA) 2024 - 2025. 

BACA JUGA:LEKAD Pertanyakan Mengapa Kejati Bengkulu Belum Mengusut Tambang PT Injatama?

Adapun waktu pelaksanaannya 210 hari, dengan tanggal kontrak 18 Desember 2024 dan kontraktor pelaksana dikerjakan Pulau Batu Intan.

 

Direktur Lembaga Edukasi dan Kajian Daerah (LEKAD), Anugerah Wahyu, SH menyoroti amblasnya jalan ringroad di Tebat Monok Kabupaten Kepahiang tersebut. Menurutnya, bahwa hasil pengerjaan proyek jalan tersebut diduga tidak memenuhi standar. Lantaran proyek dengan anggaran puluhan miliar lebih ini sangat miris kondisi jalan yang gampang amblas.

 

"Kita lihat kondisi dilapangan, bahwa jalan itu tak terlihat tampak pelapis tebingnya. Jadi wajar bila hujan terus mengguyur, kondisi tanah longsor mengakibatkan jalan amblas. Maka sebaiknya agar pihak pelaksana lebih memperhatikan spesifikasi teknis dan memastikan adanya transparansi dalam pelaksanaan proyek demi keberlanjutan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat luas," bebernya.

 

Wahyu juga menyesalkan kurangnya pengawasan dari pihak terkait, termasuk Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Dinas PUPR Provinsi maupun Dinas PUPR kabupaten dan rekanan pengawas proyek. Ia menyebut, tidak sedikit pekerjaan jalan yang dilakukan asal jadi dan berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat pengguna jalan.

“Kami menduga proyek ini dikerjakan asal-asalan. Bahkan, indikasi tidak dilakukannya pengujian laboratorium pada timbunan tanah sangat kuat. Ini bukan hanya soal kerugian negara, tapi juga nyawa pengguna jalan yang dapat terancam,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: