Khotbah Idul Fitri: Idul Fitri Momentum Meningkatkan Ukhuwah Nasabiyah, Islamiyah, Basyariah dan Watoniyah
![Khotbah Idul Fitri: Idul Fitri Momentum Meningkatkan Ukhuwah Nasabiyah, Islamiyah, Basyariah dan Watoniyah](https://radarbengkulu.disway.id/upload/ab4f75e49588b1d8d83d2c879abf5cf7.jpg)
Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag-Adam-
Ada empat hal yang harus dilakukan Dalam Merayakan Idul Fitri, yang khatib simpulkan empat S. Yakni : A. SYUKUR, B. SALAMATUL SHADRI. C. SILATURRAHIM. 4. SHDAQO H (BERBAGI).
1. Syukur
Ada beberapa alasan mengapa Kita wajib bersyukur kapada Allah karena:
Pertama: pada hari ini kita dapat salat Idul Fitri dengan berjamaah di lapangan. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya kita salat Idul Fitri dirumah masing-masing .
Kedua : Hari ini kita diampuni oleh Allah dosa kita/kembali suci( minal ‘Aidin)
Idul Fitri artinya adalah kembali kepada fitrah atau kesucian. Kalimat kembali menggambarkan bahwa manusia pernah berada pada posisi fitrah tersebut.
Pertanyaan yang timbul adalah kapan manusia pernah suci? Jawabannya adalah ketika kita dilahirkan oleh ibu kita. Setiap bayi yang dilahirkan kedunia ini berada dalam keadaan fitrah atau suci, yakni suci dari noda dosa dan kesalahan. Sebagaimana sabda Rasulullah :
كل مولود يولد على الفطرة (رواه البخاري)
Artinya: “Setiap bayi yang dilahirkan berada dalam keadaan fitrah/suci” (HR: Bukhari ).
Umat Islam pada hari ini ibarat bayi yang baru lahir. Yakni suci dari segala macam dosa) (كيوم ولدته أمه maksudnya “seperti hari kita pernah dilahirkan oleh Ibu kita”. Manusia dikatakan suci dari dosa dan kesalahan dikarenakan dosa-dosa mereka telah diampuni oleh Allah dengan menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Rasulullah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:” Siapa yang berpuasa dibulan Ramadan dengan iman dan ikhlas maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah berlalu. (HR: Bukhari)
Hadis di atas menjelaskan bahwa orang yang benar-benar berpuasa dibulan Ramadan maka secara tidak langsung berarti dia telah membakar dosa-dosanya, sehingga pada tanggal 1 Syawal ini dia kembali suci yakni terbebas dari dosa dan kesalahan.
Ketiga : Karena kita memperoleh kemenangan, (wal faizin), yakni telah berjuang melawan syetan dengan berpuasa sebulan penuh baik puasa zahir yakni menahan diri dari semua yang dapat membatalkan puasa maupun puasa bathin yakni menahan diri dari hal-hal yang dapat merusak pahala puasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: