Khotbah Idul Fitri: Idul Fitri Momentum Meningkatkan Ukhuwah Nasabiyah, Islamiyah, Basyariah dan Watoniyah

Khotbah Idul Fitri: Idul Fitri Momentum Meningkatkan Ukhuwah Nasabiyah, Islamiyah, Basyariah dan Watoniyah

Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag-Adam-

Oleh  sebab itu pada hari raya ini kita dianjurkan untuk memberi ucapan selamat kepada saudara-saudara kita dengan ungkapan : TAQABBALALLAHU MINNA WAMINKUM (semoga Allah menerima ibadah kita) dan  MINAL ‘AIDIN WALFAIZIN. (Semoga kita termasuk orang yang kembali kepada fitrah dan semoga kita termasuk orang-orang  yang menang melawan syetan).

Akan tetapi ada yang perlu kita waspadai syetan tidak akan tinggal diam. Karena, syetan akan berusaha sekuat tenaga untuk kembali menggelincirkan kita kejalan neraka dan murka Allah. 

Dalam riwayat diceritakan bahwa  ada tiga tempat syetan sangat bersedih. Pertama ketika Umat Islam menang dalam perang badar. Yang kedua ketika jamaah haji wukuf di arafah kerena Allah mengampuni dosa-dosa mereka. 

Yang ketiga adalah ketika hari raya Idul Fitri karena Allah telah menampuni dosa-dosa umat nabi Muhammad SAW. Oleh karena  itu walaupun dalam susana bergembira jangan lupa dzikir dan selalu berada dijalan Allah SWT.  

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakikat Idul Fitri bukan lah terletak pada baju baru, pakaian baru, kue baru, ataupun istri baru. Akan tetapi hakikat Idul Fitri terletak pada setiap kita memiliki iman yang baru.  Inilah makna ungkapan

ليس العيد من لبس الجديد ولكن العيد لمن له ايمان جديد               

Semoga kita semua Beridul Fitri bukan berhari Raya.  Sebab beda berdul Fitri dengan berhari Raya. Kalau Idul Fitri adalah milik bagi orang yang berpuasa, bukan milik bagi orang yang tidak berpuasa. 

Bagi orang yang tidak berpuasa atau tidak menegakkan rukun Islam yang ke 4 ini maka bagi mereka bukanlah beridul fitri, tapi hanya berhari raya. Karena mereka tidak ikut perang selamam bulan Ramadan.

Bagi mereka pada hari ini adalah berhari Raya (bukan  beridul fitri). Mereka bergembira dengan kemenangan orang lain.  Kalo berhari raya, semuanya boleh, baik anak-anak, orang tua atau pun orang yang tidak berpuasa mereka berhari raya.    Semoga Kita semua yang hadir ini tidak hanya Berhari raya, tapi juga Beridul Fitri. 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Idul Fitri Rahimakumullah.

2. Salamatusshdri (lapang dada memaafkan sesama).

Salamtussadhri artinya berlapang dada. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:

- Memaafkan atau menghapus kesalahan orang lain. 

- Berlapang dada atau membuka lembaran baru. Artinya kita buka hanya dituntun untuk  bukan hanya memaafkan kesalahan saudara kita, tetapi berlapang dada terhadap  kesalahan orang lain kepada kita.   Mari setelah salat ini nanti kita saling bermaaf-maafan, mari kita membuka lembaran baru. Yang berlalu biarlah berlalu. 

- Berbuat Ihsan, dengan cara memaafkan orang yang menzalimi kita. Memberi orang yang pelit kepada kita, dan menyambung silaturrahmi orang yang memutuskannya dengan kita. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: