Kecewa, Warga di Mukomuko Tutup Jalan Pabrik Sawit, Ancam Demo Pemerintah

Kecewa,   Warga di Mukomuko Tutup Jalan  Pabrik  Sawit,  Ancam Demo Pemerintah

Warga tutup jalan menuju pabrik CPO PT. MMIL dengan cara tumpahkan Jankos dan parkir kendaraan di tengah jalan-SENO/IST-

MUKOMUKO, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Sekelompok warga dari Desa Nelan Indah, Kecamatan Teramang Jaya menutup akses jalan menuju pabrik CPO milik PT. MMIL yang beralamat di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, pada hari Kamis (18/5).

BACA JUGA: Belum Direspon, Perbaikan Meteran Listrik di Sukasari yang Rusak Disambar Petir

 

 

 

 

Warga memblokir jalan dengan cara menumpahkan janjang kosong (Jankos) kelapa sawit dan potongan kayu di atas badan jalan, serta memarkir kendaraan ditengah badan jalan menuju pabrik PT. MMIL.

Akibatnya, terjadi antrean angkutan buah sawit cukup panjang di jalan menuju pabrik CPO PT. MMIL.

Hal itu dilakukan belasan warga, karena menganggap perusahaan pengelola minyak kelapa sawit mentah itu telah melanggar perjanjian dengan warga.

 

 

 

 

Pemuda asal Nelan Indah, Gemmi Jupriadi menuturkan, pada saat pabrik itu didirikan, pihak manajemen merayu warga pemilik lahan di sekitar pabrik untuk membuat jalan akses menuju pabrik.

Perjanjiannya, pemilik lahan yang lahannya terpakai untuk membuat jalan dapat bekerja di pabrik PT. MMIL.

"Kebetulan lahan yang dijadikan jalan oleh pihak perusahaan PT. MMIL ini kebanyakan warga Nelan Indah. Makanya yang memblokade jalan saat ini warga kami," kata Gemmi.

 

 

 

 

Perseteruan antara warga Nelan Indah dengan manajemen PT. MMIL ini sudah cukup lama terjadi. Ini bukan pemblokiran perdana. Melainkan sudah kesekian kali dan semakin hari semakin memanas.

Kata Gemmi, konflik ini bermula, beberapa tahun lalu, anak pemilik lahan yang dijadikan jalan menuju pabrik dimutasi ke tempat lain. Hal ini lah yang dianggap warga, PT. MMIL telah melanggar perjanjian.

BACA JUGA:Senangnya, 218 Dilepas Kabid SMK Dikbud Provinsi, 45 Orang Siswa SMKN 4 Kota Bengkulu Sudah Bekerja

 

 

 

 

"Warga ini dijanjikan kerja di PT. MMIL. Bukan tempat lain walaupun masih satu grup," paparnya.

Orang tua karyawan yang dimutasi itu pernah meminta manajemen memindahkan anaknya ke bagian sortasi. Atau pilihan lain yang bersangkutan dipecat. Hanya saja permintaan tersebut tidak digubris perusahaan.

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan Cegah Peredaran Obat Kadaluarsa dan Berbahaya

 

 

 

 

Ia menduga, mutasi karyawan ke tempat yang jauh dari keluarga adalah modus perusahaan memecat karyawan tanpa harus membayar pesangon. Tujuannya agar karyawan yang dijauhkan dari keluarga merasa tidak betah dan mundur dengan sendirinya.

"Kalau dipecat kan perusahaan harus membayar pesangon. Kalau karyawan mundur, perusahaan selamat. Tidak harus membayar pesangon," paparnya.

 

 

 

 

Dijelaskannya, warga sudah pernah menyampaikan persoalan ini kepada instansi yang mengurusi ketenagakerjaan. Sayangnya kurang mendapat tanggapan sehingga permasalahan warga dengan perusahaan tidak pernah tuntas. Gemmi curiga ada "kongkalingkong" antara perusahaan dengan dinas terkait.

BACA JUGA:Buruan Daftar, Ayo Ikuti Lomba Lari 5 Kilo Meter Tingkat Provinsi Bengkulu

 

 

 

 

"Permasalahan tenaga kerja ini sudah cukup lama, dinas terkait terkesan mandul dan tidak cukup serius menengahi dan memberi solusi dalam permasalahan ini. Saya menduga adanya kongkalikong antara pihak dinas terkait dengan pihak perusahaan," ungkapnya.

Ditegaskan Gemmi, pemblokiran jalan ini adalah bentuk kekecewaan warga baik terhadap perusahaan maupun pemerintah.

 

 

 

 

Gemmi mengatakan, jika tidak ada penyelesaian, warga tidak segan-segan akan menggelar demonstrasi baik itu ke perusahaan atau pemerintah.

"Kami meminta perusahaan jangan semaunya. Ada peraturan ada perjanjian. Karena kita beraktivitas ditengah masyarakat. Pemerintah juga, jangan terkesan abai. Kami siap melakukan demonstrasi kalau masalah ini tidak tuntas," demikian Gemmi.

 

 

 

 

Media ini belum mendapat keterangan dari pihak perusahaan PT. MMIL maupun pihak Disnakertrans terkait masalah ini. 

BACA JUGA:Lagi Proses, Pemberhentian Kades Tanah Rekah dan Tirta Makmur

BACA JUGA:Masing-Masing RW di Kota Bengkulu Disiapkan 1 Personel Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: