Muhasabah Untuk Berubah di Tahun Baru Hijriah

 Muhasabah Untuk Berubah di Tahun Baru Hijriah

Idwal B, MA-Adam-radarbengkulu.disway.id

 

Khatib : Idwal B, MA (Dosen UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu)

Dari : Mesjid Besar Jami' Babussalam Jalan P. Natadirja KM. 8, Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu

 

Maasyiral Muslimin jemaah Jumat rahimakumullah,

RADARBENGKULU.DISWAY.ID  - Menjadi sebuah kewajiban bagi kita sebagai hamba Allah untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur kita biqauli Alhamdulillahirabbilalamin atas anugerah berbagai kenikmatan yang tak bisa kita hitung satu persatu ini.

Nikmat yang telah kita nikmati dalam kehidupan selama ini harus menjadikan kita pribadi yang pandai bersyukur dan pandai berterima kasih.

BACA JUGA:Diresmikan Presiden, Tol Bengkulu -Lubuk Linggau Dilanjutkan

 

Dengan sikap ini, in shaa Allah nikmat ini akan terus bisa kita nikmati dan lebih dari itu akan senantiasa ditambah oleh Allah.

Sebagaimana firmannya yang artinya, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim: 7)

 

Sebelum mengawali pemaparan materi khutbah ini, khatib mengajak kepada seluruh jemaah Jumat untuk senantiasa meningkatkan, menguatkan, dan mengimplementasikan ketakwaan kepada Allah Swt dalam setiap detik kehidupan ini.

Wasiat takwa ini menjadi kewajiban untuk disampaikan oleh khatib kepada jemaah dan menjadi salah satu rukun khutbah yang jika tidak disampaikan, maka tidak sempurnalah khutbah Jumat yang dilakukan dan berdampak pada ketidakabsahannya rangkaian ibadah salat Jumat.

BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (25) - Bung Karno Berpamitan Pergi

 

Adapun tolok ukur, apakah kita termasuk orang yang bertakwa atau tidak, adalah kemampuan kita untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Ketakwaan ini bukan hanya ada di lisan saja, namun terukur dari kesesuaian mulut dan perbuatan. Bisa saja kita tahu sesuatu itu dilarang olah Allah.

Bisa saja kita fasih mengatakan hal itu tidak sesuai dengan ajaran agama. Namun jika ternyata lain di mulut lain, lain di hati, dan lain di kenyataan, maka ketakwaan kita patut diragukan.

 

Alhamdulillah, saat ini kita berada dalam fase peralihan masa tahun hijriah. Bulan Dzulhijjah sebagai bulan terakhir berganti dengan Muharram sebagai awal bulan tahun hijriah.

Pergantian tahun ini tidak boleh dimaknai sebagai pergantian waktu seperti biasanya. Momentum ini memiliki makna dan hikmah mendalam yang jika dimaksimalkan akan membuahkan kesuksesan dan keberkahan dalam hidup.

Bergantinya tahun ini harus dijadikan sebagai waktu untuk melakukan muhasabah, evaluasi, introspeksi, terhadap perjalanan hidup selama ini agar ke depan lebih baik lagi.

BACA JUGA: Ini Cara Mudah Putihkan Wajah Kaum Pria

 

Jangan sampai dengan terus berjalannya waktu, kita tidak mampu mengambil ibrah, hikmah, dan pengalaman. Dengan merenungkan masa lalu, kita bisa meninggalkan hal-hal yang negatif dan mengambil sisi-sisi positif sebagai bekal menghadapi masa depan.

Kita harus optimis bisa melakukan perubahan lebih baik di masa yang akan datang dengan terus melakukan ikhtiar-ikhtiar terbaik.

Rasulullah Saw bersabda, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat yang artinya, “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung.

Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).

BACA JUGA: Ini Dia Oleh-Oleh HMI Bengkulu untuk Presiden Jokowi

 

Allah juga sudah mengingatkan dalam Al-Quran surat Al-Hasyr: 18 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

 

Maasyiral Muslimin jemaah Jumat rahimakumullah,

Selain melakukan muhasabah terhadap apa yang telah dilakukan pada masa lalu, kita juga harus melakukan persiapan untuk menghadapi masa depan di tahun baru.

Hal ini penting, karena sebuah perjalanan pasti membutuhkan bekal yang cukup agar kita bisa sampai ke tujuan dengan baik.

BACA JUGA:Warga Bengkulu Keluhkan Air Bersih dan Lampu Penerangan

 

Dalam mengarungi kehidupan melalui ikhtiar ini, kita juga harus menyadari bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.

Kita diperintahkan untuk melakukan ikhtiar dan setelah itu kita diingatkan untuk bertawakal, berserah diri kepada Allah.

Dalam surat Luqman ayat 34 yang artinya, “Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.''

BACA JUGA:Jalan Terpendek Dunia Itu Ada di Bengkulu? Namanya Ini, Ini Nomornya, Yang Menempati Ini

 

Ayat ini menunjukkan kekuasaan Allah atas masa depan dan ketidaktahuan kita tentang apa yang akan terjadi esok. Dalam satu ayat ini Allah menunjukkan lima kekuasaannya sekaligus tentang masa depan.

 

Pertama, Allahlah yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Tidak ada satu pun manusia yang tahu kapan kiamat datang.

Kedua, Allahlah yang mengetahui kapan hujan akan turun untuk menghidupkan bumi ini dan memberi rezeki kepada manusia untuk bekal kehidupan di dunia.

Ketiga, Allahlah yang tahu apa yang ada dalam kandungan seorang ibu. Walaupun saat ini sudah ditemukan alat-alat canggih untuk melihat kondisi bayi dalam rahim seorang ibu, seperti USG dan sebagainya, namun pada hakikatnya semua masih dalam fase prediksi.

BACA JUGA:Alat Praktik Kurang, Presiden Jokowi Janji Kirim Peralatan Praktik ke SMKN 2 Benteng

 

Keempat, Allahlah yang tahu nasib kita di masa yang akan datang. Kita hanya berusaha dengan cara yang terbaik, namun Allah lah yang akan menentukan hasilnya.

Kelima, Allahlah yang tahu kapan seseorang akan mati. Tidak ada manusia yang bisa merencanakan umurnya, meninggal dunia dimana, dan di mana dia akan dikuburkan. Namun kematian merupakan keniscayaan yang akan dihadapi oleh semua makhluk yang bernyawa.

 

Allah berfirman yang artinya, “Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan.” (QS: Al-A’raf: 34)

 

Maasyiral Muslimin jemaah Jumat rahimakumullah,

Selanjutnya  mari kita renungi pesan Rasulullah Saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Hakim yang artinya, “Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara; masa mudamu sebelum masa tua, sehatmu sebelum sakitmu, kekayaanmu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan kehidupanmu sebelum kematianmu.”

 

Maasyiral Muslimin jemaah Jumat rahimakumullah

Diakhir khutbah ini khatib mengajak jemaah sekalian, sesuai dengan pesan raulullah di atas:

1. Gunakan masa muda sebelum datang masa tua, artinya manfaatkan semaksimal mungkin  masa muda kita untuk menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.

BACA JUGA:Tahun Baru Islam Disambut Meriah

 

2. Sehat sebelum sakit, bersyukur kita Allah berikan kita kesehatan, maka manfaatkan untuk sehat kita untuk beribadah kepada Allah dan untuk membatu sesama dalam kebaikan

3. Kayamu sebelum miskinmu, manfaatkan harta kekayaan kita untuk agama Allah. Ada hak orang lain dalam harta kekayaan kita. Diantaranya adalah hak fakir miskin dan orang-orang tidak mampu lainnya.

BACA JUGA:Terharu, Calon Senator Elisa Ermasari Silaturahmi dengan Pengurus IKS Provinsi Bengkulu

 

4. Waktu luang sebelum datang waktu sempitmu. Mumpung Allah beri kesempatan kepada kita, maka manfaatkan waktu luang dengan baik untuk berbuat kebaikan dan beribadah kepada Allah Swt.

5. Hidupmu sebelum matimu. Setiap kita pasti akan menemui kematian, maka jangan sia-siakan kehidupan kita sebelum ajal menjemput kita.

 

Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga Allah senantiasa memberkahi kita di tahun baru ini, dan semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa kita ditahun-tahun yang lalu. Aaminn ya rabbal alamin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id