ROCI Provinsi Bengkulu Turunkan 3 Orang Siswa Ikuti Lomba INRO Tingkat Nasional

ROCI Provinsi Bengkulu Turunkan 3 Orang Siswa Ikuti Lomba  INRO Tingkat Nasional

Presiden ROCI Prof. Dr. Riza Muhida, Ph.D melepas siswa berlomba di UBL didampingi Ketua ROCI Provinsi Bengkulu, Latifah, S.Pd dan Kepala SDN 75 Kota Bengkulu, Puryanti, M.Pd-Adam-radarbengkulu.disway.id

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Robotic Organizing Comiitte Indonesia (ROCI) Provinsi Bengkulu mengikuti lomba Indonesia National Robot Olimpiade (INRO) tingkat nasional yang digelar tanggal 8-9 Agustus 2023.

Acara ini digelar di kampus Universitas Bandar Lampung (UBL) Jalan ZA Pagar Alam Nomor 26 Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

BACA JUGA:Wow! Ini Dia Identitas Jenazah yang Ditemukan di Lokasi Gedung Merah Putih


Prof. Dr. Riza Muhida, Ph.D, serta Latifah, S.Pd bersama siswanya-Adam-radarbengkulu.disway.id

 

Pada lomba kali ini, ROCI Provinsi Bengkulu turunkan 3 orang siswa didiknya. Yaitu Nasya Kalila Putri, Harjun Ryu Aljaris. Keduanya merupakan siswa SD Negeri 75 Kota Bengkulu. Kemudian, Muflih Mahfuzh Zulmi, siswa SMP Negeri 1 Kota Bengkulu didampingi pelatih Satriani Putri, S.Kom .

Keberangkatan mereka dilepas di Sekretariat ROCI Provinsi Bengkulu, Jalan Soekarno Hatta Nomor 137 Kota Bengkulu oleh Presiden ROCI Indonesia, Prof. Dr. Riza Muhida, Ph.D yang kebetulan sedang berada di Bengkulu, Minggu pagi (6/8).

BACA JUGA:Gubernur Rohidin Gandeng IKA Cendana Bangun Bengkulu


Soccer, salah satu mata lomba yang diikuti-Adam-radarbengkulu.disway.id

 

Turut hadir pada pelepasan itu Ketua ROCI Provinsi Bengkulu, Latifah, S.Pd dan Kepala SD Negeri 75 Kota Bengkulu, Puryanti, M.Pd.

Kepada RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Latifah mengatakan, 3  siswa itu  akan ikut mata lomba kreativitas dan soccer.

"Nasya Kalila Putri, Harjun Ryu Aljaris bertarung di lomba soccer dan kreativitas serta Muflih Mahfuzh Zulmi dikreativitas," terang mantan Kepala SD Negeri 11 Kota Bengkulu tahun 2008 ini.

BACA JUGA:Peduli, Gubernur Bengkulu Puji Bundo Kanduang


Lomba yang diikuti ROCI Provinsi Bengkulu-Adam-radarbengkulu.disway.id

 

Menurutnya, robotika adalah satu cabang teknologi yang berhubungan dengan desain, konstruksi, operasi, disposisi struktural, pembuatan, dan aplikasi dari robot. Robotika terkait dengan ilmu pengetahuan bidang elektronika, mesin, mekanika, dan perangkat lunak komputer.

"Sedangkan manfaatnya adalah, mendorong minat pada mata pelajaran STEM (science, technology, engineering, and mathematics), asah keterampilan coding khusus robotik, belajar memecahkan masalah, berpikir kreatif dan mengembangkan keterampilan masa depan," papar mantan guru SD Negeri 1 Kota Bengkulu tahun 2000-2007 ini.

BACA JUGA:Wow! Ini Manfaat Buah Bidara

 

Lanjutnya, kontribusi Prof. Dr. Riza Muhida, Ph.D dalam dunia robotika Indonesia sangat kentara. Bahkan, beberapa hasil karya putra asli Jawa yang pendidikan TK hingga SMA beliau selesaikan di Kota Bengkulu sudah digunakan di Indonesia.

Diantaranya robot untuk pembelah baja dipakai di PT. Krakatau Steel, drone penembak dan drone mapping dipakai di Kementerian Pertahanan RI, robot yang membantu di instalasi nuklir dipakai di BRIN dahulu namanya BATAN serta masih banyak lagi karya beliau ini.

BACA JUGA:Mengapa Kebutuhan Formasi PPPK Lebih Banyak dari ASN? Bengkulu Cuma Dapat 748 Formasi, Berikut Penjelasan BKN


Salah satu ide brilian Prof. Dr. Riza Muhida, Ph.D bagi Provinsi Bengkulu-Adam-radarbengkulu.disway.id

 

Di lain pihak, Puryanti, M.Pd menyambut sangat baik kegiatan robotic ini.

"Di SD Negeri 75 Kota Bengkulu, 9 eksta kurikuler semuanya kami fasilitasi dan sangat maksimal kami support. Kami mau semua anak-anak berani tampil. Menang kalah belakangan. Yang penting tunjukkan prestasi. Dan khusus untuk robotic, ini sangat bagus sekali baik itu mengasah kreatufitas anak itu sendiri serta menunjang teknologi yang sekarang semakin maju pesat. Jangan sampai kita menjadi penonton. Tapi harus jadi pemain dalam perkembangan teknologi itu," urai ibu 3 anak alumni SMP Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 1990 yang sangat tertarik di bidang robotic ini.

BACA JUGA:3 Penyuluh Agama Ini Hobbynya Main Medsos, Siapa Saja Mereka, Ini Profil Lengkapnya

 

Ketika ditanya koran ini mengenai banyaknya Kepala SD dan SMP yang "enggan" menjadikan robotic ini sebagai ekstra kurikuler di sekolah mereka, Puryanti menjawab kenapa harus takut yang penting SOP nya harus betul-betul dijalankan jangan abal-abal.

"Tugas kita ialah bagaimana anak didik kita berkembang pola pikir dan intelektualnya. Terkait penggunaan dana untuk berbagai kegiatan ekstra kulikuler, ya semuanya harus lengkap berkasnya dari undangan lombanya, lalu siswa dan pelatih yang ikut siapa saja, berapa hari dan dimana lombanya, foto-foto lombanya itu harus lengkap. Jika itu lengkap kenapa kita takut menggunakan dana BOS," pungkas Puryanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id