Cerpen MENGEJAR KEADILAN (Karya Lathifah Khairun Nisa)

Cerpen MENGEJAR KEADILAN (Karya Lathifah Khairun Nisa)

Cerpen berjudul mengejar keadilan karya Lathifa Khairun Nisa-ist-

RADARBENGKULU – Cerita pendek kali ini masih dikirim oleh siswi SMA N 1 Kabupaten Bengkulu Selatan bernama Lathifa Khairun Nisa. Didalam cerpen yang diberi judul mengejar keadilan ini mengisahkan tentang Aldara, sosok didalam cerita yang dianggap salah dan menjadi penyebab terjadi kecelakaan sehingga ayah dan adiknya meninggal. Adalah ibu Aldara belum bisa menerima musibah kecelakaan yang merenggut nyawa suami dan anak bungsunya. Penasaran bagaimana alur cerita secara lengkapnya? Silahkan dibaca hingga akhir.

"Jika memang engkau memberiku cobaan yang seberat ini, aku menyerah, aku tidak sanggup lagi Tuhan..." lirih Gadis itu dengan air mata yang terus menerus mengalir di wajah nya.

Menangis sudah di lakukan oleh Aldara sekitar 2 jam yang lalu. Gadis malang itu menangis di sudut kamar nya dengan perasaan hati yang sudah kacau. Hari-hari gadis itu tidak seperti selayak nya orang lain yang biasa tertawa dengan tingkah konyol teman. Namun berbeda sekali dengan Aldara, hari-hari gadis itu hanya di isi dengan air mata.

Ketika sedang menikmati air mata yang terus menerus keluar, tiba-tiba pintu kamar nya terbuka yang menimbulkan cahaya lampu terang, yang membuat sang empu langsung mengangkat kepalanya ke atas. “KELUAR SEKARANG….”teriak seorang wanita paruh bayah dengan wajah merah karena emosi.

Aldara dengan malang nya berjalan pelan dengan tangan yang sudah di penuhi lebam, ia tidak mengeluarkan satu kata pun, yang di lakukan gadis itu hanya menunduk dengan mata masih basah.

”Jangan menunduk anak cantik….” bisikan itu terdengar halus di telinga nya. “engkau harus melawan seluruh bentakan itu.” sambung nya lagi dengan bisikan yang juga pelan.

Seketika air mata itu keluar lagi dengan sendiri nya, Aldara sudah benar benar muak dengan seluruh bentakan,ejekan dan perkataan yang membuat nya lelah hidup. “apakah aku masih pantas di sayang oleh mu?” Tanya Aldara  dengan mulut yang bergetar hebat.

Wanita paruh bayah dengan pelan memutar badan nya dan menghadap ke arah Aldara. ia adalah ibu kadung Aldara. Semenjak kejadian memiluhkan itu sang ibu menjadi emosi dan suka membentak anaknya dengan permasalahan yang tidak penting.

“pertanyaan tidak penting.!”tekan ibu nya kepada Aldara yang membuatnya menghapus air mata yang tidak pernah bisa hilang itu.

“aku butuh keadilan, apa aku masih pantas di sayang oleh ibu?. ”lagi-lagi pertanyaan itu keluar dari mulut gadis cantik itu.

 

Wanita paruh bayah itu hanya tersenyum kecut ,”apa keadilan? masih bisa kamu berkata seperti itu setelah kejadian yang membuat keluarga kita hancur? nggak sadar kamu. ”bentak nya keras yang membuat suasana semakin panas antara ia dan Aldara.

 “AKU NGGAK SALAH…”balas nya lalu terduduk lesu di lantai rumah nya itu dengan tangisan yang benar-benar pecah.

 

Ibu nya hanya bisa melihat dengan mata yang sudah berkca-kaca. memang benar kecelakaan yang menimpah mereka dahulu terjadi karena kesalahan Aldara dalam Berkendara, namun semua sudah takdir. tidak ada yang bisa melawan takdir.

 

“AKHH.. MAAF KAN IBU ALDARA SEMOGA KAMU BAHAGIA DI SANA BERSAMA

AYAH DAN ADIK MU, IBU AKAN SELALU MERASA BERSALAH DENGAN MU SAYANG..” ucap ibu nya dengan lirih sambil menatap batu nisan.

 

BACA JUGA:Cerita Bujang Bekurung (Karya Siti Mutmainah)

BACA JUGA:Cerpen: Hati Yang Luka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: