Pengolahan Gabah Bengkulu Diatur Tidak Keluar Provinsi

Petani Mukomuko menjemur gabah padi hasil panen. Harga gabah di Mukomuko saat ini mencapai Rp 5.500 sampai Rp 5.600 per kilogram-Seno-radarbengkulu.disway.id
RADAR BENGKULU - Petani Provinsi Bengkulu berhasil menghasilkan gabah yang jumlahnya melebihi kebutuhan masyarakat. Belakangan, gabah dari Bengkulu dikelola atau pengelolahannya dilakukan di provinsi luar Bengkulu. Terdata setidaknya ada dua provinsi yang menjadi tempat pengelolahan hasil gabah provinsi Bengkulu, antara lain Lampung dan Sumatera Barat.
Terkait hal itu, Gubernur Bengkùlu Rohidin Mersyah mengatakan kedepan gabah Bengkulu akan diolah di provinsi Bengkulu. Hal itu telah tertuang dalam penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Perum Bulog Bengkulu dengan Sekretariat Daerah dan OPD Lingkungan Pemprov Bengkulu. Penandatanganan kerjasama itu dilakukan di halaman apel kantor Gubernur Bengkulu.
BACA JUGA:Cara Simpan Beras Rumahan Agar Tidak Berkutu, Bisa Tahan Puluhan Tahun Asal Penyimpanannya Benar
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Perum Bulog Bengkulu bersama Sekretariat Daerah dan OPD Lingkungan Pemprov Bengkulu dalam rangka mencegah produksi gabah Bengkulu pengolahannya keluar Provinsi.
Karenanya, Gubernur Rohidin menekankan agar produksi gabah di Bengkulu untuk dikelola sendiri oleh Bulog Bengkulu dan hasil pengolahannya tersebut (beras) dapat dijual kepada ASN Pemprov.
"Kita ini penghasil gabah melebihi kebutuhan Bengkulu, sehingga gabah ini keluar pengolahannya ke Lampung, Sumatera Barat. Maka, dengan pertimbangan itu bulog inisiatif mengelola gabah tapi pasarnya siapa? Maka Kepala Bulog menyimpulkan kerja sama dengan kita. Kita jual ke kalangan ASN. Alhamdulilah ini mendapatkan sambutan baik dan kualitas beras yang didistribusikan sangat bagus sekali," kata Gubernur Rohidin.
BACA JUGA:Kandungan Nutrisi dan Manfaat Sorgum untuk Kesehatan Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar bengkuu