Kisah Nabi Luth AS Diutus Di Daerah Sodom, Kaum Homoseksual
Kisah nabi Luth AS di daerah Sodom Palestina bagian timur -Ist-
RADAR BENGKULU - Nabi Luth AS merupakan putra Harun saudara laki-laki nabi Ibrahim AS. Dengan demikian dia masih ada ikatan persaudaraan dengan nabi Ibrahim. Ketika nabi Ibrahim mengembangkan dakwahnya, nabi Luth selalu membenarkan dakwahnya.
Nabi Luth AS diutus Allah SWT untuk membenahi akhlak masyarakat yang tinggal di daerah Palestina sebelah timur. Sedangkan nabi Ibrahim AS diutus Allah SWT membenahi akhlak masyarakat yang tinggal di Palestina bagian barat.
BACA JUGA:Doa Mendapatkan Keturunan, Amalkan Doa Nabi Zakaria As Ini, Semoga Lekas Hamil
Daerah yang jadi sasaran dakwah nabi Lut AS adalah kaum Sodom atau homoseksual. Di Daerah ini nabi Luth AS berkumpul dengan penduduk setempat. Di daerah Sodom memiliki akhlak yang sudah bejat.
BACA JUGA:Kisah Nabi Yakub Perang Melawan Raja Saljam
Mereka lebih senang kawin dengan sesama jenisnya. Laki-laki kawin dengan laki-laki atau kaum homoseksual. Mereka sama sekali tidak menghiraukan ajaran nabi Luth AS. Padahal nabi Luth AS sudah mengajarkan tidak boleh mengawini sesama jenis. Dan tentunya ajaran nabi Luth AS bertentangan dengan kemauan penduduk setempat.
BACA JUGA:Pemimpin Kaum Kafir Masih Memfitnah Nabi Nuh, Meski Azab Telah Dekat
Pengutusan nabi Luth AS kepada masyarakat sodom telah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al A'rof ayat 80 yang berarti
"Dan kami juga telah mengutus Luth kepada kaumnya. Ingatlah tatkala Luth berkata pada kaumnya 'mengapa kamu mengerjaka pekerjaan fasiyah yang belum pernah dikerjakan seorangpun di dunia sebelum kamu"
Perbuatan fasiyah yang dimaksud dalam ayat itu ialah perbuatan yang menyenangi sejenisnya. Kaum laki-laki senang dengan laki-laki. Dengan adanya kesenangan tersendiri ini maka pelampiasan nafsu hewaninya tertuju pada kaum laki-laki juga.
Kaum sodom juga tidak mau mendengarkan nasihat yang bersifat memperbaiki akhlaknya. Jika mereka ditakut-takuti dengan suatu azab, mereka malah menentangnya. Karena keadaan inilah sehingga mereka tidak menyukai jika mempunyai anak perempuan. Sebab anak perempuan pada waktu itu tidak ada yang mau menikahi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: