KETIKA LAUT TERTUMPAH
Lekat S. Amrin-Hendri-radarbengkulu
Hari ini hampir tiga minggu Adam meninggalkan istri dan anak-anaknya di Jakarta. Sebagai seorang pengusaha, istrinya sangat memaklumi hal itu. Namun diluar pengetahuannya ketika suaminya tercinta telah tidur bersama lain wanita adalah peristiwa yang tak pernah dibayangkannya.
Dunia memang penuh kebohongan, penuh pengkhianatan dan kemunafikan.
BACA JUGA:CERPEN: SANG PIATU
Adam tiba-tiba merasa bergoyang dari tempatnya berdiri. Kencang, kencang sekali. Lama goncangan itu.
Kemudian dari dalam villa terdengar teriakan memanggil Adam.
“Mas Adam! Gempa! Gempa!” itu suara Eliza. Dia berteriak keras penuh ketakutan.
Adam pun berusaha berlari masuk. Tapi tubuhnya terasa limbung. Berat badannya karena gendut membuat tubuhnya tidak lincah lagi. Dia hanya berpegang di pilar teras itu.
“Liza! Liza! Aku disini!,” sahut Adam tak kalah kerasnya.
Wanita muda itu pun menghamburkan tubuhnya keluar, menuju Adam yang masih berpegang di pilar. Tubuh Eliza hanya mengenakan cawat dan kutang, langsung memeluk Adam. Tampak masih ketakutan sekali. Erat sekali Eliza memeluk tubuh Adam.
Waktu bersamaan, bangunan megah itu berbunyi di semua bagian. Dan semua benda di dalam villa tampak bergerak dan berayun-ayun.
Sejurus kemudian perlahan tubuh Adam dan Eliza kelihatan sudah mantap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu