1500 Orang di Provinsi Bengkulu Terpapar DBD, Peningkatan Kasus DBD Tahun 2024 Sangat Mencengangkan

1500 Orang di Provinsi Bengkulu Terpapar DBD, Peningkatan Kasus DBD Tahun 2024 Sangat Mencengangkan

Kasus DBD Capai 1.500 orang terpapar sepanjang 2024 di provinsi Bengkulu dan tersebar disetiap kabupaten -Poto ilustrasi-

RADAR BENGKULU -  Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di provinsi Bengkulu menunjukkan peningkatan yang signifikan selama tahun 2024.

Info tersebut diumumkan langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Redwan Arif, per tanggal 28 Maret 2024, kasus DBD telah mencapai angka mencengangkan, melebihi 1.500 orang.

BACA JUGA:Karyawan yang Tidak Menerima THR Silahkan Lapor ke Kantor Disnakertrans Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Resep Cheesecake Sederhana Yang Dijamin Lembut dan Lumer di Mulut

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023. Redwan Arif menyatakan, 

"Tren kasus DBD tahun ini meningkat, terutama dipengaruhi oleh faktor cuaca."

Data terbaru menunjukkan bahwa Kabupaten Bengkulu Utara, Rejang Lebong, dan Seluma menjadi wilayah dengan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi sepanjang tahun ini.

Dalam menghadapi situasi ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Redwan Arif, mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit ini di setiap wilayah.

BACA JUGA:Ini Target PT. Agung Toyota Bengkulu Tahun 2024, Dijelaskan Langsung Oleh Branch Manager

BACA JUGA:Resep Ayam Woku Daun Kemangi Ala Chef Juna, Menu Buka Puasa yang Banyak Dicari, Rasanya Bikin Nagih!!

Menurut Redwan Arif, upaya pencegahan DBD tidak dapat dilakukan secara individu, tetapi memerlukan kolaborasi dan koordinasi dari seluruh elemen masyarakat.

Dia menggarisbawahi pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga lingkungan dan menghilangkan sarang nyamuk sebagai langkah utama dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.

"Dengan bersatu dan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan aman dari risiko DBD. Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama di wilayah-wilayah dengan kasus tertinggi, untuk aktif dalam melakukan pencegahan dan mengikuti himbauan yang telah disampaikan oleh pihak berwenang," ujar Redwan Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: