Upaya Cepat Gubernur Helmi Atasi Kelangkaan BBM di Provinsi Bengkulu
Atasi Krisis BBM Helmi Hasan Pasang Pimpa Ke Tengah Laut-Poto ilustrasi-
"Bayangkan, BBM untuk masyarakat Bengkulu harus menempuh ratusan kilometer dari luar daerah. Tentu ini membuat biaya distribusi membengkak. Bahkan Pertamina mengaku mengalami kerugian hingga Rp500 juta per hari hanya untuk mengirim BBM ke Bengkulu," ungkapnya.
Antrean panjang kendaraan di SPBU sudah berlangsung beberapa hari terakhir. Tak hanya di Kota Bengkulu, kelangkaan BBM juga merambah ke kabupaten-kabupaten seperti Rejang Lebong, Seluma, dan Bengkulu Selatan. Kondisi ini berdampak pada aktivitas warga, termasuk para pelaku usaha kecil dan nelayan yang mengandalkan BBM untuk operasional harian.
Helmi menilai bahwa persoalan distribusi BBM bukan hanya soal teknis pelabuhan, tetapi juga menyangkut keadilan distribusi energi untuk daerah-daerah di luar Jawa. Ia berharap pemerintah pusat bisa lebih responsif terhadap kebutuhan infrastruktur energi di Bengkulu.
"Kita ingin ada keadilan energi. Jangan sampai masyarakat kita terus menderita hanya karena persoalan distribusi. Bengkulu ini provinsi penghasil, kita punya pelabuhan, punya laut, punya potensi, tapi kok distribusinya justru bermasalah," ucap Helmi.
Sementara itu, masyarakat berharap janji dan solusi yang ditawarkan pemerintah tidak berhenti di meja rapat. Salah seorang warga Kota Bengkulu, Rudi (42), mengaku harus mengantre lebih dari dua jam hanya untuk mendapatkan bensin.
"Ini sudah dua hari saya bolak-balik ke SPBU. Motor saya mogok karena kehabisan bensin. Mudah-mudahan solusi dari Pak Gubernur cepat terealisasi," harapnya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
