Ekonomi Enggano Terimbas, Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Belum Maksimal
Ekonomi Enggano Terimbas, Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Belum Maksimal-Windi Junius/Ist-Radar Bengkulu
radarbengkuluonline.id — Harapan masyarakat Pulau Enggano untuk kembali menikmati kelancaran arus logistik lewat Pelabuhan Pulau Baai tampaknya masih harus bersabar.
Proses pengerukan alur pelayaran di pelabuhan utama Provinsi Bengkulu itu belum menunjukkan hasil signifikan, meski dua unit kapal keruk, yakni CSD Costa Fortuna 5 dan AB Costa Fortuna 3, sudah hampir sebulan berada di lokasi.
BACA JUGA:Inilah Kandidat Calon Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu Periode 2025-2030
Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Maritim (Forkam), Ir. H. Marwan Ramis, mengakui bahwa proses pengerukan memang masih berlangsung. Namun, ia tak memungkiri bahwa progress di lapangan belum memadai. “Sampai sekarang pengerukan masih berlangsung. Tapi dari pantauan kami, sedimentasi pasir di area alur masih cukup parah,” ungkap Marwan saat ditemui, Sabtu (21/6/2025).
Sedimentasi yang tebal menjadi hambatan utama yang membuat Pelabuhan Pulau Baai belum bisa dilalui oleh kapal-kapal berukuran besar, termasuk KMP Pulo Tello yang selama ini menjadi tumpuan transportasi laut masyarakat Enggano. Padahal, PT Pelindo sebelumnya sempat menargetkan uji coba pelayaran bisa dilakukan pada 22 Juni 2025. Target itu kini tampak molor, tanpa kepastian baru.
BACA JUGA:Info Pelantikan Teuku Zulkarnain Menjadi Wakil Ketua 1 DPRD Provinsi Bengkulu
“Jika sedimentasi masih belum dibersihkan secara tuntas, maka kapal-kapal tidak akan bisa melintas dengan aman. Ini sangat berdampak, terutama bagi masyarakat Enggano,” lanjut Marwan.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak, terutama karena aktivitas pelayaran menjadi tulang punggung perekonomian Enggano.
BACA JUGA:Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Segera Lakukan Titik Nol Pengerjaan Infrastruktur Jalan
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Berlian Utama Harta, SH, menyoroti langsung keterkaitan antara molornya pengerukan dan lesunya ekonomi masyarakat pulau terluar tersebut.
“Kita tidak bisa menutup mata. Saat ini ekonomi masyarakat Enggano benar-benar terpukul. Ketergantungan mereka pada jalur laut sangat tinggi. Dengan lumpuhnya Pelabuhan Pulau Baai, semua menjadi terhambat,” kata Berlian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
