Ekonomi Enggano Terimbas, Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Belum Maksimal
Ekonomi Enggano Terimbas, Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Belum Maksimal-Windi Junius/Ist-Radar Bengkulu
BACA JUGA:Pejabat Eselon III di Provinsi Bengkulu Terlibat Siraman Uang Pemenangan Rohidin
Menurut dia, akses untuk mengirim hasil bumi seperti pisang, kelapa, dan komoditas lainnya menjadi sangat terbatas. Bahkan kebutuhan pokok pun mulai sulit masuk ke Enggano karena satu-satunya moda transportasi yang tersedia, KMP Pulo Tello, belum bisa bersandar di dermaga.
“Sekarang ini masyarakat harus menunggu ada pengepul yang menyewa kapal nelayan agar hasil panen mereka bisa keluar. Itu pun tidak menentu,” beber Berlian prihatin.
BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Laksanakan Pemilihan Kepala SMA/SMK Secara Terbuka dan Transparan
Meski begitu, ia tetap mengapresiasi upaya PT Pelindo Regional 2 Bengkulu dalam menangani masalah ini. “Namun kami minta ada percepatan. Jangan sampai pengerukan ini berlarut-larut dan masyarakat yang jadi korban.”katanya.
Kini, masyarakat dan para pemangku kepentingan menanti langkah konkrit dari PT Pelindo dan pemerintah daerah agar proses normalisasi alur benar-benar dipercepat. Di tengah ancaman inflasi harga bahan pokok di Enggano dan terhambatnya distribusi hasil bumi, ketegasan dan keterbukaan menjadi kunci.
BACA JUGA:Bapenda Provinsi Bengkulu Klaim Masyarakat Makin Patuh Bayar Pajak
“Jangan sampai masyarakat terus dikorbankan karena masalah teknis yang sebenarnya bisa diantisipasi lebih awal,” tutur Berlian.
Sorotan juga datang dari organisasi kemahasiswaan. Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu, Anjar Wahyu Wijaya, mendesak PT Pelindo untuk lebih transparan kepada publik. Ia menilai selama ini Pelindo terkesan menutup-nutupi progres pengerjaan dan kerap tidak konsisten terhadap pernyataannya sendiri.
BACA JUGA: Ribuan Kasus ISPA Muncul, 4 Wilayah di Provinsi Bengkulu Masih Aman
“Kemarin mereka sampaikan bahwa pada 20 Juni kapal sudah bisa lewat. Nyatanya sampai hari ini tidak ada kapal yang bisa masuk. Ini kan aneh. Harus ada kejujuran kepada publik,” kata Anjar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
