Siap-Siap, Jalan Danau akan Diterapkan Sistem Buka Tutup, Saat Pembangunan Jembatan Layang

Siap-Siap, Jalan Danau akan Diterapkan Sistem Buka Tutup, Saat Pembangunan Jembatan Layang

Ini konsep pembangunan Danau Dendam Tak Sudah-Ist-

 

BENGKULU, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Pembangunan  Jembatan Layang atau Jembatan Elevated di kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) sepanjang 800 meter segera direalisasikan.

 

 

Sekda Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengatakan, pembangunan jembatan setinggi 1,5 meter dengan panjang 800 meter yang akan dimulai  akhir Maret hingga November mendatang akan mengganggu aktivitas lalulintas.

 

 

Namun ia berharap kepada masyarakat untuk bisa memaklumi dan bersabar agar pekerjaan mega proyek ini berjalan sesuai dengan rencana. 

BACA JUGA:Sukses, Pembukaan Latihan Kader Dasar Fatayat NU Kota Bengkulu

 

 

"Kita harapkan kepada masyarakat untuk bisa bersinergi, agar pekerjaan ini berjalan dengan baik," sampainya

 

 

Ia meyakinkan proyek dengan pagu anggaran Rp 90 miliar untuk pembangunan jembatan tersebut, akan berdampak baik terhadap ekonomi kreatif dan kemajuan provinsi Bengkulu.

 

 

Maka, ia berharap kepada masyarakat untuk bisa bersinergi dalam pembangunan jembatan tersebut dengan cara mengawal pembangunan. 

BACA JUGA:Bagus, Jumat Berkah, HMPS KPI UIN FAS Bengkulu Adakan Yasinan dan Tahlil

 

 

"Pembangunan ini akan berdampak baik terhadap masyarakat dan kemajuan daerah," ungkapnya. 

 

 

Sementara itu, Pelaksana tugas Kadis PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, mengatakan, pembangunan akan dilaksanakan pada akhir Maret sampai Desember mendatang. 

 

 

Ia mengungkapkan, selama pembangunan, direncanakan  jalan di lokasi tersebut akan diterapkan buka tutup dari Simpang Kompi hingga gang pintu air setelah Danau Dendam. 

BACA JUGA:Unggul 2-0, Padang Pelawi Menang Atas Sukasari

 

 

"Saat ditutupnya jalan, masyarakat bisa melewati jalur alternatif lain, yakni melewati jalan elevated Nakau atau Tanjung Agung," ajaknya. 

 

 

Untuk jawaban pastinya buka tutup jalan tersebut, masih menunggu hasil rapat koordinasi antara pemerintah Provinsi Bengkulu dengan Ketua RT dan RW serta Lurah setempat, melibatkan kepolisian, masyarakat sekitar. 

 

 

"Dalam minggu ini kita akan melakukan rapat koordinasi dulu dengan RT/RW pak lurah dan pihak Polsek, untuk menentukan apakah harus dilakukan buka tutup jalan, karena kita  mempertimbangkan aktivitas masyarakat dan  proses pembangunan, " ujarnya. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Bengkulu Dihujani Pertanyaan Soal CBP Rupiah

 

 

Disisi lain anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu  Erwin Suberhani SH, mengatakan, proyek jembatan di kawasan DDTS itu akan menjadi ikon baru Provinsi Bengkulu pada masa kepemimpinan Gubernur Rohidin Mersyah.

 

 

Ia mengingatkan kepada pihak ketiga sebagai pihak pelaksana pembangunan harus mengutamakan kualitas, sehingga bangunan ini terlihat bagus dan berdiri kokoh. 

 

 

"Pembangunan jembatan ini juga akan menjadi ikon Provinsi Bengkulu, maka pihak pemborong harus bagus hasilnya, jangan mengecewakan masyarakat Bengkulu," tegurnya. 

BACA JUGA:Polres Bengkulu Utara Bangun Pos Kamling Diperbatasan

 

 

Lanjut Erwin, sebagai fungsi Komisi III dalam pengawasan infrastruktur, maka pihaknya akan melakukan pengawasannya dan ia pun mengajak masyarakat untuk bersama mengawasi pembangunan yang akan menghabiskan anggaran yang cukup besar.

 

 

"Kita harap masyarakat juga mengawasi pembangunan ini, jangan sampai nilai proyek yang cukup besar ini tidak sesuai dengan yang kita harapkan," tuturnya. 

.

 

Untuk diketahui, sebelumnya sekitar 45 perusahaan yang mengikuti proses lelang proyek pembangunan jembatan elevated di kawasan DDTS, sehingga akhir dari proses lelang ditetapkan sebagai pemenang yakni PT. Rodateknindo Pura Jaya dengan nilai tawar Rp 87,9 miliar dari Pagu anggaran Rp 90 miliar. 

BACA JUGA:Warga Tagih Stadion Mini Sesuai Janji Kampanye

 

 

Pembangunan DDTS  akan dibangun 460 meter jalan dan 340 meter jembatan elevated, sehingga total jalan yang akan dibangun sepanjang 800 meter. Pembangunan fisik ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu 300 hari kalender.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: