Ini Dia PKM UMB-Kemdikbudristek Bagi Masyarakat Petani Peternakan Desa Sukasari, Kabupaten Kepahiang
Foto bersama dengan Kelompok Tani Muji Lestari Kabupaten Kepahiang-Yar Azza/ist-radarbengkulu.disway.id
Dalam pelaksanaannya kegiatan PKM melibatkan 2 orang mahasiswa. Yaitu Memi Sari Kartika dari Prodi Peternakan dan Muhammad Dedek Rizky dari Prodi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Bentuk kegiatan yang dilakukan diantaranya berupa pendidikan dan penyuluhan, pelatihan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pendidikan dan penyuluhan ditujukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mitra PKM mengenai managemen usaha ternak, pakan fermentasi dan teknologi tepat guna pembuatan pupuk organik kompos dan pupuk cair biourine.
BACA JUGA:Sudah Lama Dinanti, Jalan Hotmix Terealisasi , Masyarakat Selagan Raya Mukomuko Senang Bukan Main
Kegiatan pelatihan dilakukan agar mitra dapat mempraktikkan pembuatan pakan ternak fermentasi, pembuatan kompos dan biourine.
Sementara evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program PKM dilakukan melalui kuisioner, tingkat kehadiran mitra, kualitas produk pakan, kompos dan biourine yang dihasilkan, dan pasca kegiatan PKM.
Kegiatan pelatihan pakan fermentasi diawali dengan pencacahan bahan pakan yang terdiri dari hijauan pakan dan limbah pertanian, lalu diaduk rata sambil dipercikan larutan molase yang sudah diberi bioaktivator MOL rumen sapi dan ditaburi dedak halus.
Material pembuatan pakan yang sudah tercampur rata tersebut lalu disimpan dan dipadatkan di dalam drum plastik dalam kondisi anaeron selama 2 minggu. Begitu juga halnya dengan pembuatan kompos, bahan kompos berupa feses ternak, dedak kopi, sekam padi dan limbah pertanian lainnya diaduk rata lalu ditaburi dedak halus dan kapur pertanian (dolomit).
Material kompos yang sudah tercampur rata lalu dipercikan larutan gula yang sudah dicampur dengan bioaktivator EM4 atau MOL, lalu ditumpuk dan selanjutnya ditutup terpal dalam kondisi anaerob selama 2 sampai 3 minggu. Pembalikan dan pengadukan material kompos dilakukan setiap 3 hari sekali.
Pada pembuatan biourine dilakukan dengan mencampur urine ternak dengan fitobiotik (empon-emponan), molases/gula merah, dan bioaktivator EM4 atau MOL. Semua bahan larutan yang sudah tercampur rata disimpan dalam toples yang sudah dipasang selang aliran gas dan berpenutup.
Lalu difermentasi dengan cara didiamkam selama 2 sampai 3 minggu di ruang yang tidak terpapar cahaya matahari langsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://radarbengkulu.disway.id