Rasulullah Role Model Pemimpin

Armin Tedy, S. Th. I., M. Ag -Adam-radarbengkulu
Dalam buku karangannya ia menilai dan menguraikan: "Saya berpegang teguh pada keyakinan saja, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun dari ruang lingkup duniawi. Padahal dia berasal dari keluarga sederhana. Muhammad menyebarkan dan menegakkan salah satu agama terbesar di dunia (Islam) hingga kini empat belas abad sesudah beliau wafat pengaruhnya masih tetap eksis, kuat dan berkarakter hingga saat ini."
Tema tentang kepemimpinan Rasulullah ini penting untuk diketengahkan, mengingat pada tanggal 14 Februari 2024 ini, kita akan memulai pesta demokrasi berskala nasional.
Kita sebagai warga Negara dan muslim yang baik seyogyanya mendukung program Pemilu tersebut. Setidaknya dengan memberikan hak suara pada saatnya nanti.
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Permasalahanya adalah bagaimana kepemimpinan Rasulullah SAW, sekaligus sebagai kriteria pemimpin yang ideal dalam ajaran Islam ?
Secara ormative-konseptual, beberapa kriteria pemimpin dalam Islam sebagaimana digambarkan dalam Al-Quran dan hadist. Hal ini juga sekaligus sebagai cerminan kepemimpinan Nabi SAW, sebagai pemimpin yang agung..
1. Beriman dan bertaqwa/taat beribadah
Nabi Muhammad SAW tidak diragukan lagi dalam hal keimanannya dan ketaatannya dalam beribadah. Al-Quran mengisyaratkan bahwa yang akan dijadikan sebagai pemimpin haruslah orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Hal ini dinyatakan secara eksplisit di dalam Al-Quran yang artinya :
''Sesungguhnya pemimpin kamu ialah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).'' (Q.S. 5:55)
Dalam ayat ini ditegaskan secara eksplisit bahwa pemimpin kaum muslimin itu ialah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman sendiri. Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, tidak layak memimpin kaum muslimin.
Di samping harus beriman, Al-Quran juga memberi petunjuk, seorang yang akan dipilih atau diangkat menjadi pemimpin ialah yang taat beribadah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu