Nilai Waktu Luang bagi Seorang Muslim

Nilai Waktu Luang bagi Seorang Muslim

Dr. Ismail Jalili, M.A-Adam-radarbengkulu

Dan sebaliknya, bila selesai melakukan rutinitas ibadah (akhirat), maka bersegera untuk melakukan aktivitas yang bersifat keduniaan. 

 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Seterusnya, apabila Anda selesai memenuhi hajat jasmani Anda, maka berusahalah untuk memenuhi kebutuhan rohani (jiwa) Anda. Jika Anda selesai dari urusan pribadai, maka isilah waktu luang Anda untuk anggota keluarga, kemudian orang-orang (masyarakat) di sekitar Anda. 

Demikianlah, Islam tidak menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan waktu luang dengan cara bersantai-ria, atau bersenda gurau yang tidak memberikan manfaat dan kebaikan.

Boleh menggunakan waktu luang untuk beristirahat atau melakukan aktivitas lain yang bersifat Mubah (boleh), tetapi dengan syarat aktivitas tersebut memberikan kebaikan dan manfaat (paling tidak) bagi dirinya sendiri. Seperti ; membaca buku, surat kabar, ataupun majalah, melakukan aktivitas yang berkaitan dengan olah raga, berjalan-jalan ke tempat wisata, bercengkerama (bersantai) dengan anak-anak di rumah.

Bukankah keluarga memiliki hak yang harus dipenuhi oleh seorang ayah atau ibu ? Anak-anak sangat memerlukan perhatian dan kasih sayang dari keduanya. Hak-hak anak tidak hanya terbatas pada kebutuhan materi, tetapi juga berkaitan dengan kebutuhan rohani mereka. Seperti; hak untuk diperhatikan, dibina, diberi kasih-sayang dan sebagainya. 

Sama halnya dengan hak-hak yang melekat pada diri kita. Secara fitrah kita memiliki hak yang berkenaan dengan kebutuhan jasmani dan rohani.

Setiap hari, tubuh kita memerlukan asupan makanan, minum, dan pakaian. Di samping itu, tubuh kita berikut anggotanya memiliki hak untuk dipelihara, dirawat dan dilindungi dari berbagai macam unsure (sebab) yang membahayakan (merugikan) diri sendiri. 

 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Rasulullah SAW menasehati kita untuk selalu memberikan apa yang menjadi hak bagi tubuh kita berikut anggotanya ; hak yang bersifat jasmani maupun rohani. Dalam sebuh hadis, beliau bersabda yang artinya,

"Penuhilah hak setiap (apa) yang memiliki hak !"

Ya, ketika badan telah terasa begitu capek, maka kita harus mengistirahatkannya sejenak; beberapa saat sesuai dengan kebutuhan. Ketika mata terasa mengantuk berat, karena pekerjaan yang banyak dan sebagainya, maka kita harus memberikan mata apa yang menjadi haknya, yaitu tidur (istirahat).

Begitupun juga dengan anggota tubuh lainnya, masing-masing memiliki hak yang harus dipenuhi, demi kepentingan dan keseimbangan tubuh itu sendiri, sehingga selalu sehat dan kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu