Pengembangan Ekonomi Rumah Tangga Bengkulu, Gelar Pelatihan dan Bantu Alat Produksi

Pengembangan Ekonomi Rumah Tangga Bengkulu, Gelar Pelatihan dan Bantu Alat Produksi

Pengembangan Ekonomi Rumah Tangga Bengkulu, Gelar Pelatihan dan Bantu Alat Produksi-Ist-

radarbengkuluonline.id - Upaya memperkuat ekonomi keluarga terus menjadi perhatian di Provinsi Bengkulu. Salah satu inisiatif dari anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sety Yuslinah, yang menggelar pelatihan pembuatan kue bronis dan membagikan alat produksi kepada pelaku usaha rumah tangga.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarga serta berkontribusi pada perekonomian daerah.

Pelatihan yang diadakan pada Rabu, 21 Agustus 2024, di salah satu hotel di Bengkulu, menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bengkulu serta mitra kerja Komisi IV DPRD.

BACA JUGA:Seleksi CPNS 2024 di Bengkulu Disiapkan 4 Formasi Khusus Untuk Disabilitas

BACA JUGA:8 Tempat Makan Bakso Paling Enak dan Paling Terkenal di Cilacap, Ayo Mampir

Dengan tema "Pengembangan Ekonomi UMKM melalui Peningkatan Kualitas Produk dan Volume Penjualan," kegiatan ini bertujuan memberikan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan oleh peserta.

Dalam sambutannya, Sety Yuslinah menekankan pentingnya keterampilan praktis bagi para peserta. 

"Pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan nyata. Hari ini kita belajar membuat bronis dan berbagai topping-nya. Diharapkan minimal saat lebaran atau acara keluarga, peserta dapat membuat sendiri tanpa perlu membeli," jelas Sety.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Makan Bakso di Rawamangun Jaktim, Terkenal Enak dan Banyak Pilihan

BACA JUGA:Nama 25 anggota DPRD Mukomuko yang Baru Dilantik untuk Tugas 2024-2029

Ia berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dalam pengembangan usaha rumah tangga.

Menurutnya, jika usaha rumah tangga berkembang, dampaknya tidak hanya pada ekonomi keluarga, tetapi juga perekonomian Provinsi Bengkulu secara keseluruhan. 

"Usaha rumah tangga yang berkembang akan meningkatkan ekonomi keluarga dan berkontribusi pada ekonomi daerah," tambahnya.

Pelatihan ini diikuti oleh 60 peserta yang terbagi dalam dua kelas, yakni kelas pembuatan bronis dan kelas pembuatan "gelamai".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: