Terbesar Hasilkan Minyak Sawit, Bupati Paparkan Peluang Investasi di Mukomuko ke Gubernur dan BI

Terbesar  Hasilkan Minyak Sawit, Bupati Paparkan Peluang Investasi   di Mukomuko ke Gubernur dan BI

Bupati Mukomuko, H. Sapuan-SENO-

MUKOMUKO, RADARBENGKULU.DISWAY.ID  - Bupati Mukomuko, H. Sapuan SE. MM menghadiri acara Haigh Level Meeting (HLM) percepatan investasi dan perdagangan ekspor UMKM Provinsi Bengkulu di Hotel Mercure, Kota Bengkulu, Senin (27/2).

 

 

Bupati mendapat kesempatan memaparkan potensi investasi di Mukomuko dihadapan Gubernur dan petinggi Bank Indonesia (BI).

 

 

Dalam pemaparannya, Sapuan menyampaikan sejumlah potensi investasi yang ada di Mukomuko, diatara yang dipaparkan oleh Bupati yaitu, pelabuhan curah cair (pelabuhan CPO) yang amat layak dibangun di Mukomuko.

BACA JUGA:Langkah Awal Yang Bagus, Gebyar HMJ Ushuluddin Akan Diperluas

 

 

Dikatakannya, ada beberapa alasan pelabuhan CPO layak dibangun di Mukomuko.

 

 

Pertama, daerah paling utara di Provinsi Bengkulu ini menjadi penghasil minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di Bengkulu, dengan 16 pabrik CPO telah beroperasi.

 

 

Dengan adanya pelabuhan CPO di Mukomuko, distribusi atau angkutan hasil industri akan menjadi lebih efisien dan ekonomis.

BACA JUGA:Meriah, Lomba Islamic Solo Song dan Kaligrafi GenBI UIN FAS Bengkulu

 

 

Dampak ke masyarakat, harga TBS sawit bisa meningkat, karena biaya operasional perusahaan untuk angkutan menjadi lebih murah.

 

 

"Dampak lain, infrastruktur jalan dan jembatan, baik ruas jalan kabupaten, provinsi dan jalan nasional, bisa lebih awet/tahan lama, karena angkutan darat dengan bobot berat menjadi berkurang.''

 

 

Kalau sekarang, lanjutnya,  truk tangki beban berat berkontribusi terhadap kerusakan jalan dan jembatan.

BACA JUGA:Kadek Suwantoro : Selamat Milad MTsN 1 Kota, Semoga Kreativitas dan Persaudaraan Selalu Terjaga

 

 

''Inikan menjadi beban negara dan daerah kalau jalan rusak," paparnya.

 

 

Pemkab Mukomuko, lanjut Sapuan, sejak 2 tahun terakhir secara terus menerus dan konsisten mempromosikan potensi usaha pelabuhan CPO, termasuk langsung ke para calon investor.

 

 

"Untuk pelabuhan CPO ini, kami sudah tahap FS (studi kelayakan) secara teknis maupun keuangan," sampai Bupati berlatarbelakang pengusaha ini.

BACA JUGA: Milad ke-55, MTsN 1 Kota Gelar Pameran P5/P2RA dan Pensi

 

 

Kemudian, sebagai salah satu daerah penghasil sawit terbesar di Provinsi Bengkulu, potensi usaha pengelolaan minyak kelapa sawit mentah masih menjadi incaran para investor.

 

 

Setidaknya, ungkap Sapuan, ada 3 sampai 4 perusahaan antre untuk mendirikan pabrik CPO baru di Mukomuko.

 

 

"Memang untuk pabrik CPO baru ini, ada 2 yang masih terkendala Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sekarang masih proses perubahan," ungkapnya lagi.

BACA JUGA:Erwin Octavian: Tidak Hanya Fisik, Pemkab Seluma Juga Fokus Bangun Mental Masyarakat

 

 

Limbah Jadi Potensi Investasi

 

 

Kajian internal yang dilakukan Pemkab Mukomuko, sambung Sapuan, dari 16 pabrik CPO di Mukomuko, menghasilkan sekitar 1 juta ton limbah janjang kosong (Jangkos) kelapa sawit.

 

 

Saat ini, Jangkos belum termanfaatkan secara skala besar, padahal, janjang kosong TBS sawit ini bisa menjadi bahan bakar pembangkit listrik.

BACA JUGA:Diskominfotik Raih Peringkat 3 Penilaian Pemutakhiran Data

 

 

Pembangkit listrik berbahan bakar janjang kosong sawit ini bisa didirikan di Mukomuko, sebab, bahan baku utama sangat melimpah.

 

 

"Ini juga mendukung program-program pemerintah pusat yang mendorong green energy (energi hijau), salah satunya mengurangi bahan bakar fosil, di Mukomuko ada janjang kosong pengganti fosil.''

 

 

Adanya pembangkit listrik yang menggunakan janjang kosong sawit ini juga menjadi solusi masalah lingkungan.

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Sosialisasi Penyusunan SKP

 

 

''Jangkos sawit sekarang masih menjadi limbah pabrik CPO yang belum dimanfaatkan dalam jumlah besar, sehingga masih menjadi masalah lingkungan," ujarnya.

 

 

 Kendala Investasi Sektor Jasa

 

 

Investasi sektor usaha jasa juga terbuka di Mukomuko, semisal hotel, kemudian pabrik baru es untuk mendukung potensi perikanan.

BACA JUGA: Siap-Siap, Saksikan Parade Drumband dan Meriahkan Pameran Calender Event

 

 

Akan tetapi, sektor usaha jasa ini belum didukung energi listrik yang memadai.

 

 

Mukomuko, kata Sapuan, masih menjadi daerah yang suplai listriknya dipenuhi dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang biayanya besar.

 

 

"Untuk mendapatkan batu es saja, kebutuhan hasil perikanan, pengusaha harus beli di Kota Bengkulu atau Padang, pabrik batu es bukan tidak bisa dibangun, kendalanya pasokan listrik yang belum memadai.''

BACA JUGA: Tips and Trik Belajar Bahasa Inggris dengan Mudah ala Adi Idham Siregar

 

 

Kalau pabrik mau pakai genset, hitungan bisnisnya tidak masuk, investor belum berani.

 

 

Sekarang ini, koneksi Saluran Udara  Tegangan Tinggi (SUTT) dari Sumatera Barat sudah mulai tersambung.

 

 

Hanya saja, masih ada kendala di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar yang pembebasan lahan untuk tiang belum tuntas.

BACA JUGA:Muda, Tampan dan Gagah, Inilah Owner Kopi Kite

 

 

"Kami mohon juga kepada Pak Gubernur, Pemprov Bengkulu juga melakukan komunikasi dengan Pemerintah Sumbar agar penyelesaian koneksi listrik SUTT dari Sumbar ke Mukomuko cepat tuntas.''

 

 

Terpenuhinya pasokan listrik di Mukomuko, nanti akan mendorong percepatan investasi di Mukomuko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: