Komunitas Seni Budaya Bengkulu ''Ngandun' ' ke Dikbud Provinsi Bengkulu, Soal Apa?

 Komunitas Seni Budaya Bengkulu  ''Ngandun' ' ke Dikbud Provinsi Bengkulu,  Soal Apa?

Para seniman, budayawan,tokoh masyarakat, pelaku, pemerhati sekaligus pelestari budaya, adat Bengkulu foto bersama Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu-Adit-


Kabid Kebudayaan, Adang Parlindungan -Adit-

 

BENGKULU, RADARBENGKULU.DISWAY.ID  - Para seniman, budayawan,tokoh masyarakat, pelaku, pemerhati sekaligus pelestari budaya, adat Bengkulu datang ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu.

Mereka berdiskusi dengan pihak Dikbud terkait keinginan mereka dalam memajukan adat budaya, tantangan dan hambatan  dialami dari sisi mempertahankan adat budaya di Bengkulu. 

BACA JUGA:Ini Dia Nama Finalis Puteri Indonesia 2023 , Nomor Urut 36 dari Bengkulu

 

 

 

 

Kedatangan pentolan dari berbagai komunitas adat budaya, seni tersebut disambut langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Kabid Kebudayaan, Adang Parlindungan di ruang rapat besar Dikbud (16/5). 

Tokoh masyarakat, Junaidi  Zul dari Komunitas  Zuriat Bangkahulu Tinggi Kota Bengkulu diawal diskusi mengatakan kedatangan ia bersama kelompok seni budaya lain adalah untuk bersilaturahmi dengan pemerintah daerah. Yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu. 

 

 

 

 

"Lalu kemudian agenda kedatangan kami adalah memberikan dukungan kepada Bidang Kebudayaan Provinsi Bengkulu agar tetap dan semakin eksis menjalankan program-program yang dapat memperkuat, mempertahankan sekaligus melestarikan adat budaya dengan melibatkan para komunitas seni budaya yang ada di Bengkulu. Kemudian ya kami berikan sumbang saran solusi kepada Dinas," kata Junaidi Zul. 

BACA JUGA:Jambore Kader Posyandu Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan Digelar di Danau Kuranding

 

 

 

 

Senada dengan Zul, Tokoh Masyarakat Adat Cik Buyung Azum, Ketua BMA Kecamatan Ratu Agung mengatakan pentingnya kolaborasi, kerjasama antara komunitas seni budaya dengan pemerintah. Keduanya tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Saling ketergantungan. Tanpa para komunitas seni budaya tidak akan berjalan utuh. Begitupun dengan pemerintah perlu sekali mengenalkan daerah lewat seni budayanya. 

BACA JUGA:Diberi Sertifikat, Napi Lapas Perempuan Bengkulu Ikuti Pelatihan Handicraft dan Menjahit

 

 

 

 

"Sama-sama kita ingat bahwa kekuatan suatu daerah itu didapati dari seni dan budayanya yang kuat," katanya.  

Tak hanya itu, masukan untuk pemerintah daerah juga disampaikan oleh Edi Susilo dari Komunitas Seni Global Art Bengkulu. Seni dan budaya itu harusnya jadi pilar utama di Bengkulu. Seni budaya adalah hal-hal yang mendasar untuk dapat mengangkat nama daerah, agar daerah lebih dikenal, maka majukan dan perhatikanlah seni budayanya. 

BACA JUGA:Rohidin Mersyah: Fokus Jaga Jemaah Haji Lansia

 

 

 

 

"Saya minta kepada pemerintah, libatkan para seniman, budayawan untuk mengajar di sekolah. Tujuannya untuk menjaga budaya kita agar tidak hilang ditengah gempuran zaman sekarang," sampainya ditengah diskusi. 

Sementara itu, Uncu Lihin, Ketua APSB meminta agar pemerintah daerah lebih memperhatikan komunitas seni  dengan cara menganggarkan untuk bantuan kepada sanggar-sanggar atau penggiat seni budaya yang ada. 

BACA JUGA:Ini Masalahnya, Dinas Kesehatan Imbau Warga Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

 

 

 

 

Lihin menyampaikan satu contoh. Adik-adik sanggar Bengkulu ini link nya sudah terbentuk kemana mana. Bahkan sampai ada undangan pentas atau ikut tampil diluar negeri. 

BACA JUGA:Diberi Sertifikat, Napi Lapas Perempuan Bengkulu Ikuti Pelatihan Handicraft dan Menjahit

BACA JUGA:Jemaah Calon Haji Provinsi Bengkulu Sudah Melunasi Biaya Perjalanan Haji

 

 

 

 

"Jangan jauh-jauh ke luar negeri. Didalam negeri saja hampir setiap bulan sanggar-sanggar kita mendapatkan undangan pentas di luar daerah. Kadang-kadang semangat kami yang bergelora ini sedikit padam ketika ingat biaya operasionalnya. Nah, saat seperti ini kami butuh sekali pemerintah hadir. Jangan kami 'Meradai'  terus. Kan para seniman ini tampil bukan hanya bawa nama sanggar, tapi juga membawa nama baik, mengenalkan provinsi ke luar. Ketika tampil, misi seniman ini adalah mengenalkan Bengkulu, disini seniman budayawan berbuat untuk daerahnya," jelasnya.

 

 

 

 

Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Adang Parlindungan mengatakan, pihaknya mendukung penuh aktivitas komunitas seni budaya Bengkulu. Dukungan itu juga terlihat dari sisi penganggaran. 

Beberapa tahun lalu dibidang kebudayaan itu hanya tersedia anggaran Rp 300 juta pertahun. Namun, sejak satu tahun terakhir telah terjadi kenaikan dua kali lipat semenjak Adang menjadi Kabid Kebudayaan. 

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Minta Maaf

 

 

 

 

Begitu juga dengan usulan masukan yang diberikan oleh komunitas secara perlahan akan direalisasikan. 

"Saya berterimkasih sekali dengan kedatangan insan seni budaya Bengkulu. Tentunya Pak Gubernur mendukung lestarinya seni budaya daerah. Event-event besar Bengkulu tentunya juga akan melibatkan para seniman, budayawan. Begitu pun dengan anggaran, pemerintah provinsi bersama DPRD juga sama-sama memperhatikan dan mengedepankan program pelestarian seni budaya kita," tuturnya. 

BACA JUGA:Erwin Octavian Launching Kegiatan HUT Kabupaten Seluma

 

 

 

 

Adapun komunitas seni yang datang ke Dikbud yakni Asosiasi penggiat Seni Bengkulu (APSB), ZBT, KPRB,KKPB, Komunitas Gamat Gading Betuah, perwakilan masyarakat adat, Komunitas Global Art, komunitias mural, IJD, NBB, sahabat kebudayaan, Tor-Tor Mandailing dan Ta'tim Bengkulu. 

BACA JUGA:Menyerah, Pembunuh Adik Kandung Terancam 15 Tahun Penjara

BACA JUGA:Pemdes Talang Pungguk Gelar Pelatihan Sektor Perikanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: