Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (26) - Bertugas dalam Suasana Perang

Lokasi Musala Aisyiyah dekat SD Muhammadiyah ini tempo dulu dijakan sebagai Pos Panitia Penolong Korban Perang-Azmaliar Zaros-radarbengkulu.disway.id
BACA JUGA:Menumbuhkan Semangat Ibadah dan Kebaikan di Tahun Baru 1445 H
Ia belum selesai memberikan pertolongan, tiba-tiba terdengar bunyi sirene tanda bahaya serangan udara. Ternyata kapal terbang Belanda jenis bomber yang sedang siap menghadapi kapal terbang Jepang yang sudah kelihatan dari jauh.
Waktu itu Fatmawati sedang memasak. Mendengar sirine, dia dan semua warga segera masuk ke tempat persembunyian dalam tanah.
BACA JUGA: Ini Cara Mudah Putihkan Wajah Kaum Pria
Setelah sirine berhenti, mereka melanjutkan tugas masing-masing. Selesai diberi pertolongan secukupnya, para korban segera diangkut ke kapal di pelabuhan.
Penjajah yang satu pergi, diganti dengan penjajah bangsa lain yang datang dari Benua Asia. ''Kapan bangsaku bisa merdeka?'' Pertanyaan seperti itulah yang selalu mengisi hatinya.(bersambung.
BACA JUGA: Muhasabah Untuk Berubah di Tahun Baru Hijriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://radarbengkulu.disway.id