Cerpen: Penculik Anak Kecil

Cerpen: Penculik Anak Kecil

Ilustrasi Penculik Anak Kecil-Fahmi-radarbengkulu

mencoba berpikir. Apa yang kira-kira bisa ia pinjam untuk sekedar alasan yang membuat Bapak Zaki masuk kedalam rumahnya.

 

“Pinjam apa?”

“Ohh itu mau pinjam pisau. Pisau Ayah hilang,” ucap Kevin asal.

“Kenapa harus jauh-jauh kesini pinjam pisau. Ya, udah. Tunggu sebentar di sini,” Bapak Zaki berlalu pergi. Tak lama kemudiam Zaki keluar dari kamarnya. Ia langsung berlari sekuat tenaga melewati Kevin yang berdiri di depan teras rumahnya tanpa menyapa.

 

“Woyyyy Tungguuuuinnn,” ucap Kevin berbisik. Tentu saja Zaki tidak akan

mendengarnya. Ia masih berlari dengan kencang meninggalkan Kevin.

“Ni Vin pisaunya. Mau buat apa?”

“Ohh ini Bunda mau buka kelapa, mau masak. Nanti langsung dipulangin kalau udah,” ujar Kevin langsung berlari meninggalkan rumah itu.

 

“Vin jangan lari-lari bawa pisau,” teriak Bapak Zaki. Kevin berhenti berlari, namun ia berjalan dengan cepat tanpa melihat kearah Bapak Zaki.

“Kenapa tu anak, takut sama Penculik apa yaa?” ucap Bapak Zaki, kemudian kembali duduk di kursi di teras rumahnya. Sambil menghisap sebatang rokok.

 

Saat Kevin sudah sampai di warung, Ia melihat Zaki yang sedang berbaring di lantai. Ia mencoba mengembalikan tenaganya setelah berlari cukup jauh. Ia tak lagi memikirkan seberapa kotor lantai warung yang diinjak oleh ribuan orang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu