Panen Cabai Merah Program Pemanfaatan Pekarangan GNPIP, Tekan Inflasi Pangan : BI-Pemkot Jaga Pasokan & Stok

 Panen Cabai Merah Program Pemanfaatan Pekarangan GNPIP, Tekan Inflasi Pangan : BI-Pemkot Jaga Pasokan & Stok

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana, Wawali saat panen perdana program gertam cabai kelompok percontohan Poktan Kerapu Makmur-Adit/Ist-


Inilah areal tanaman cabai merah kelompok tani Kerapu Makmur, Kelurahan Berkas, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu-Adit-

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM  - Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Bengkulu sudah berhasil. 

 

 

 

Lewat GNPIP masyarakat banyak yang tertolong dalam memenuhi kebutuhan pangan strategis.

 

 

 

Selain dapat memenuhi kebutuhan, ibu-ibu rumah tangga juga mendapatkan penghasilan tambahan bernilai rupiah dari gerakan tanam (gertam) cabai di pekarangan.  

BACA JUGA:Berpotensi Pecahkan Rekor, Dalam Satu Hari 1.000 Pasangan Bakal Nikah Serentak

BACA JUGA:Timsel Diminta Jaga Integeritas, Pendaftar Calon Anggota KPU Provinsi Tembus 153 Orang

 

 

 

Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus berkolaborasi dan bersinergi untuk mengatasi inflasi pangan di daerah.

 

 

 

Salah satu upaya BI bersama pemerintah lakukan adalah menjaga pasokan dan stok pangan strategis seperti cabai merah. 

 

 

 

BI bersama stakeholder sepakat bersama sama menjaga pasokan rantai pangan strategis agar dapat menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. 

BACA JUGA:Agar Mudik Lebaran Bekesan, Dinas PUPR Provinsi Siapkan Rp 100 Miliar untuk Perbaiki Jalan

BACA JUGA:Zainal Abidin: Zakat, Wakaf Pilar Penting Pembangunan

 

 

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana saat panen perdana program Gertam cabai kelompok percontohan Poktan Kerapu Makmur mengatakan, lewat PSBI (Program Sosial Bank Indonesia), Kpw BI Bengkulu memberikan bantuan bibit dan media tanam cabai merah kepada 9 kelompok di 9 kecamatan dan 1 kelompok percontohan, yaitu Poktan Kerapu Makmur di Kelurahan Berkas Kota Bengkulu pada bulan November 2022 lalu. 

 

 

 

Alhamdulillah, setelah jalan tiga bulan 1 minggu, cabai yang ditanam oleh kelompok tani sudah mulai panen. 

 

 

 

"Jika tanam cabai dipekarangan, harga naik tidak perlu panik, stok kurang tak perlu cemas, mau cabai merah tinggal petik sendiri sesuai kebutuhan," ujar kepala BI. 

BACA JUGA:Pisah Sambut, Kepala Kejari Bengkulu Tengah Diganti

BACA JUGA:Bupati Mian Tandatangani Perjanjian Kinerja dan Fakta Integritas Kepala OPD

 

 

 

Seperti pada kelompok tani Kerapu Makmur Kelurahan Berkas, Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu yang telah berhasil membudidayakan cabai merah untuk kebutuhan mereka. 

 

 

 

Pada Kelompok Tani Kerapu Makmur ini ada sekitar 1.200 bibit cabai jenis Lado atau F1 yang ditanam menggunakan polybag.

 

 

 

Satu polybag ini dapat menghasilkan 1,5 Kg, bahkan mencapai 3 Kg cabai merah segar. 

BACA JUGA: Tim Divisi Pemasyarakatan Geruduk Lapas Arga Makmur, Hasil Nihil

BACA JUGA:Hibah Jembatan, Tunggu Action Pemprov, 4 Kades Dibantu Yanto SG Perbaiki Jalan Bersama

 

 

 

Usia batang cabainya pun dapat bertahan hingga enam bulan, dalam periode tersebut satu polybag dapat 6 kali bahkan lebih panen cabai.

 

 

 

Lalu ada 50 anggota yang terlibat dalam merawatnya, dengan begini, in shaa Allah kebutuhan cabai untuk konsumsi rumah tangga akan tercukupi.

 

 

 

Pemerintahpun tertolong karena terjaganya stok dipasaran, masyarakat mendapatkan penghasilan tambahan, karena selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari juga dapat dijual dengan harga  Rp 40 ribu per Kg. 

BACA JUGA:Munadi Herlambang: Jasa Raharja dan IT Del Wujudkan Disrupsi Digital Utk Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas

BACA JUGA: Balap Liar Terus Meningkat, Ratusan Kendaraan Terjaring Tilang Konvensional

 

 

 

"Hasilnya luar biasa, ibu - ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok ini berjuang dan telah membuahkan hasil yang bagus dan berhasil.''

 

 

 

Bapak ibu yang terlibat dalam pemanfaatan pekarangan dengan menanam cabai ini bisa kita sebut sebagai pahlawan inflasi.

 

 

 

Karena berkat keseriusan, kesungguhan usaha disertai doa usaha mereka berhasil, cabai yang ditanam sudah berhasil dipanen.

BACA JUGA:Beri Bantuan, Mentan Dorong Pemprov Bengkulu Siapkan 1000 Hektar Lahan Pertanian Dibiayai KUR

BACA JUGA:48 Peserta Bersaing Ikuti Seleksi Bujang Gadis Seluma, Ini Pesan Kepala Disparpora

 

 

 

Hasil dari usaha mereka ini adalah dapat menjaga pasokan komoditi cabai, menjaga daya beli konsumsi rumah tangga juga.

 

 

 

''Disisi lain, Kami secara khusus pilih cabai ini karena panennya dapat berkali kali. Selain cabai, BI juga mengembangkan demplot padi di kabupaten untuk menjaga inflasi pangan  yakni dari beras," katanya. 

 

 

 

Kepala BI, Darjana mengatakan, Gerakan Tanam cabai ini harus dilakukan disetiap rumah tangga.

BACA JUGA: Dulu Kopi, Kini Tanaman Sawit Primadona di Bengkulu Tengah

BACA JUGA:Seluruh Perusahaan di Bengkulu Tengah Diminta Taat Aturan

 

 

 

Coba dibayangkan, jika semua menanam. in shaa Allah permintaan cabai akan menurun, harga cabai dan ketersediaan stoknya akan cukup dan harganya pun stabil.

 

 

 

Apalagi menjelang hari besar (Ramadan dan Idul Fitri) ini dengan gerakan tanam cabai ini semua akan terkendali. 

 

 

 

Disisi lain, Kelompok Tani Kerapu Makmur ini adalah sebuah replika keberhasilan program pemanfaatan pekarangan dengan menanam cabai di 9 kecamatan lain dalam kota Bengkulu. 

BACA JUGA:MIN 3 Bengkulu Tengah Latih Anak Kreatif Kelola Barang Bekas

BACA JUGA: Sampai Ada Yang Menangis, Pemdes Kembang Ayun Tercepat Pembagian BLT di Manna

 

 

 

Kepala BI Bengkulu, Darjana mengatakan, soal pengendalian inflasi ini tentu BI tidak bisa bekerja sendiri.

 

 

 

Perlu adanya kerjasama semua pihak, hal mudah saja yang dapat dilakukan adalah  untuk memberikan imbauan kepada ibu rumah tangga agar belanja bijak.

 

 

 

Belanja sesuai kebutuhan, tidak perlu panik harga naik, tidak perlu belanja lebih, apalagi menimbun stok. 

BACA JUGA:Bengkulu Terus Jaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja Demi Iklim Investasi Tumbuh Berkelanjutan

BACA JUGA:Siswa Antusias, Mobil Pusling Galakkan Budaya Literasi

 

 

 

Sementara itu, Wakil Walikota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi, MM mengucapkan terimakasihnya kepada pihak Bank Indonesia. 

 

 

 

"Terima kasih kepada BI, Pemkot sangat mendukung gerakan pengendalian  inflasi pangan.''

 

 

 

Pemkot secara massif mengajak masyarakat, khususnya ibu rumah tangga agar memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman yang cepat panenuntuk penuhi kebutuhan harian.

 

 

 

''Contohnya  cabai merah , tomat, bawang dll," katanya. 

 

 

 

Wakil Walikota mengatakan, program GNPIP tanam cabai dipekarangan ini sangat jitu sekali untuk mengatasi masalah inflasi Kota Bengkulu.

 

 

 

Sebagai mana diketahui, inflasi kota Bengkulu Januari 2023 sudah mencapai 6% (YoY).

 

 

 

Sumbangan tertinggi inflasi masih dari soal pangan, salah satu komoditinya adalah cabai merah. 

 

 

 

"In shaa Allah, program tanam cabai merah ini akan membantu Kota Bengkulu terbebas dari inflasi yang tinggi," katanya. 

 

 

 

Wakil Walikota menuturkan, program bantuan BI dalam merangsang memanfaatkan pekarangan rumah dengan tanam cabai ini akan terus berlanjut, tidak terhenti setelah panen. 

 

 

 

"Ibu PKK sudah memprogramkan akan melakukan pembibitan ulang secara mandiri, tanpa diperintahkan oleh Pemkot, dengan begini program GNPIP di Pemkot akan abadi," terangya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: