Meski DPRD Provinsi Bengkulu Tak Anggarkan Proyek Penataan DDTS, PUPR Provinsi Optimis Kementerian Bakal Bantu

Meski DPRD Provinsi Bengkulu Tak Anggarkan Proyek Penataan DDTS, PUPR Provinsi Optimis Kementerian Bakal Bantu

Meski DPRD Provinsi Bengkulu Tidak Anggarkan Proyek Penataan DDTS, PUPR Provinsi Optimis Kementerian Bakal Bantu -poto dok PUPR provinsi bengkulu-

 

 

RADAR BENGKULU - Meskipun DPRD Provinsi Bengkulu telah menyatakan sikap tidak akan menganggarakan dana untuk penataan wisata DDTS, namun PUPR provinsi Bengkulu optimis proyek penataan DDTS akan dibantu oleh Kementerian PUPR.

Hal ini karena Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, bahwa alokasi anggaran untuk penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, tahun ini mencapai Rp 10 miliar dari total perencanaan anggaran sebesar Rp 75 miliar.

Tejo Suroso, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, menjelaskan bahwa tim kementerian telah datang ke Bengkulu baru-baru ini untuk melihat rencana pengelolaan dan pengembangan wisata terpadu DDTS. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kedatangan Presiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pada pertengahan 2023.

BACA JUGA:Masalah Uang, Kabupaten Seluma Hanya Kirim 8 Peserta ke MTQ Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2024

BACA JUGA:Mengejutkan, DPRD Provinsi Bengkulu Tidak Alokasikan Anggaran untuk Proyek Lanjutan di DDTS

Dari kunjungan tersebut, dipastikan bahwa penataan kawasan DDTS tetap menjadi prioritas kementerian, meskipun anggaran yang tersedia untuk pembangunan baru hanya Rp 10 miliar dari total kebutuhan Rp 75 miliar.

"Jadi, memang penilaiannya bahwa itu (penataan kawasan DDTS) jadi prioritas Kementerian juga. Tapi memang dari kebutuhan anggaran itu sekitar Rp 75 miliar, tapi anggaran saat ini baru ada Rp 10 miliar," jelas Tejo Suroso.

Dengan anggaran yang tersedia, Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap agar pembangunan kawasan DDTS dapat sesuai dengan perencanaan awal yang membutuhkan anggaran sebesar Rp 75 miliar.

Mereka menekankan agar perencanaan pembangunan tidak disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, melainkan tetap mempertahankan kualitas dan standar yang sama dengan kawasan wisata terpadu lainnya. Seperti Danau Toba dan Labuan Bajo.

BACA JUGA:Mengapa Kucing Sering Muntah? Ini Penjelasan Sarah Schmid Dokter Hewan

BACA JUGA:Salah Satu Manfaat Talas Bagi kesehatan yang Cukup Menarik Yakni dapat Menurunkan Berat Badan

"Pembangunan kawasan DDTS yang masih berlanjut ini, juga ditandai dengan penebangan beberapa pohon sawit yang berada di dalam areal yang akan ditata," ujar Tejo Suroso. Menurutnya, penebangan dilakukan hanya pada pohon kelapa sawit untuk menjaga keindahan kawasan danau. Sementara pepohonan lainnya dan habitat hidup endemik Anggrek Pinsil tetap dipertahankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: